Mogadishu , 10 Shafar 1435/13 Desember 2013 (MINA) – Presiden Somalia , Sheikh Mohamud Hassan menunjuk perdana menteri baru , Abdiweli Sheikh Ahmed menggantikan perdana menteri sebelumnya, Abdi Farah Shirdon.
Dalam sebuah konferensi pers, Kamis (12/12) di istana kepresidenan, ibukota Somalia, Mogadishu, Abdiweli Sheikh Ahmed akhirnya terpilih setelah melalui musyawarah selama beberapa hari.
“Saya telah mengambil keputusan ini dan menunjuk Abdiweli Sheikh Ahmed sebagai perdana menteri, ” kata Presiden.
“Dia layak untuk mengambil tanggung jawab ini dan daya berharap parlemen mendukung pencalonannya,” tambah Mohamud Hassan, Aljazeera melaporkan seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Abdiweli Sheikh Ahmed adalah seorang praktisi ekonomi lulusan University of Ottawa, Kanada. Sebelumnya Ahmed bekerja di Bank Pembangunan Islam di Somalia . Dia juga bekerja di sebuah organisasi Aliansi Perdagangan Regional untuk kawasan Afrika Selatan, COMESA (The Common Market for Eastern and Southern Africa).
Hampir semua warga Somalia adalah Muslim. Selama lebih dari 1400 tahun, Islam telah menjadi agama utama bagi masyarakat Somalia. Hanya 0,1 persen saja rakyat Somalia yang menganut agama kristen.
Perekonomian Somalia dikendalikan perusahaan-perusahaan milik negara yang memegang peranan utama. Pada tahun 1970-an Somalia mengalami kesulitan ekonomi akibat kemarau panjang dan keberadaan ribuan pengungsi dari Ethiopia. Keadaan tanah yang tandus, curah hujan yang sedikit, sumber daya alam yang terbatas dan cara-cara berproduksi yang masih tradisional menyebabkan perekonomian Somalia tidak dapat berkembang dengan baik.
Walaupun sejumlah kemajuan ekonomi diperoleh sejak tahun 1950, namun hingga kini Somalia tetap tidak dapat melepaskan diri dari bantuan negara-negara lain terutama Amerika Serikat dan Italia.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Jenis bahan tambang yang terdapat di somalia antara lain: minyak bumi, bijih besi, gips, mangan, dan uranium. Bahan mineral lainya adalah garam, batuan gamping dan pasir. Daerah Alti Giuba dan Bur Hacaba menghasilkan biji besi sedangkan di dearah Mudugh ditambang Uranium.
Namun, negeri ini masih terbatas pada pengolahan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Walaupun terdapat industri tekstil, pengilangan minyak, sabun, pakaian dan percetakan yang terpusat di Kismaayo dan Ras Korsh, namun hal itu belum mampu mengangkat perekonomian rakyat Somalia.
Sektor pertanian menyerap 80% tenaga kerja. Ladang penggembalaan mencapai 65,2% dari seluruh luas Somalia. Daerah penggembalaan tersebar di lembah-lembah sungai Giuba dan sungai Shebela. Pada tahun 1985 jumlah ternak hidup di negeri ini adalah 18,5 juta ekor biri-biri, 11,1 juta ekor kambing, 6 juta ekor unta dan 4,4 juta ekor sapi. Tanah pertanian di Somalia hanya berjumlah 1.,7% dari luas wilayahnya.
Pada awal 2009 lalu, dunia Islam menyambut gembira keputusan dari parlemen Somalia yang akan memberlakukan syariah Islam di seluruh kawasan. Keputusan parlemen ini tak pelak lagi merupakan cerminan dari keinginan rakyat Somalia yang memang telah menginginkan hidup di bawah hukum Islam.( T/P04 /R1)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)