Oleh: Ali Farkhan Tsani, Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Lina Khattab (18 th), seorang mahasiswi, wartawati dan aktivis Palestina, baru saja bebas setelah enam bulan mendekam di dalam penjara HaSharon, Israel. Keluarga dan ratusan warga Palestina pun menyambutnya di wilayah Jabara, utara Tulkarem, selatan Tepi Barat, Kamis (25/6).
International Middle East Media Center (IMEMC) melaporkan, keluarga, teman dan warga dari berbagai negara, berkumpul untuk menyambutnya, dan menunggu selama berjam-jam di pinggir jalan utama Jabara.
Tentara Israel menculik Lina Khattab, seorang mahasiswa Jurnalistik di Universitas Birzeit dekat Ramallah, pada 13 Desember 2014 lalu, dalam aksi damai tanpa kekerasan yang diselenggarakan oleh mahasiswa menandai peringatan ke-47 berdirinya Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), dan dalam rangka solidaritas dengan Tahanan Politik Palestina.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Pada Senin 16 Januari 2015, pengadilan Israel menjatuhkan hukuman enam bulan penjara, dan dia dijebloskan selama enam bulan ke dalam penjara Israel, plus denda 6.000 shekel (1.560 dolar AS atau sekitar 20 juta rupiah).
Nama lengkapnya Lina Mohammad Atta Khattab, gadis lahir di Palestina, 25 Mei 1996. Ia kini mahasiswi tahun pertama jurusan Media dan Jurnalistik di Universitas Birzeit.
Lina saat ini tinggal bersama anggota keluarganya di Desa Qalonia, Palestina. Ayah Lina telah ditangkap beberapa kali oleh pihak keamanan Israel. Dia tinggal dengan ayahnya, ibunya, Samira Khattab, dua saudara perempuan Nadia dan Aya, dan kakaknya Atta.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Lina Khattab juga aktif dalam klub sendratari El-Fanoun Palestina Populer Dance Troupe sejak 2011. Klub ini aktif melakukan pertunjukan sendratari tradisional Palestina untuk menghidupkan kembali warisan budaya Palestina yang eksotik.
Baru-baru ini dia melakukan tarian yang disebut “Tallat” dalam sebuah acara beberapa hari sebelum penangkapannya, pada 13 Desember 2014.
Perlakuan dalam Penjara
Lina Khattab aktif dalam kegiatan nasional dan politik Palestina di kampusnya, dan merupakan salah satu dari sejumlah aktivis mahasiswa Palestina yang telah ditangkap dan dipenjarakan dalam upaya Israel untuk menekan aktivitas mahasiswa Palestina.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Ia dikenal aktif mengorganisasi serikat mahasiswa dan kelompok-kelompok demo. Lina ditahan tanpa tuduhan, dan diduga pada kecurigaan palsu melemparkan batu ke kendaraan pasukan Israel.
Lina Khattab, mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan di dalam penjara HaSharon dekat Yafa. Penganiayaan dan pelanggaran ia alami, setelah penangkapan dan selama interogasinya.
Di antaranya, dia diborgol tangan dan kakinya selama persidangan, sehingga mengakibatka ia kesakitan selama perjalanan pulang pergi dari tahanan ke persidangan dan sebaliknya.
Bisa dibayangkan dan dirasakan, betata ia harus menempuh jarak perjalanan selama sekitar 7 jam dalam kendaraan, dalam keadaan terborgol kaki dan tangannya, sejak jam 3 pagi hingga tiba di pengadilan pukul 10.00 siang.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Begitu sebaliknya, saat pulang. Hingga dalam perjalanan panjang dengan kondisi tidak nyaman itu, membuatnya kelelahan yang sangat pada saat ia kembali ke dalam penjara.
Keluarganya pun tidak boleh menegoknya selama ia di dalam penjara.
“Bebaskan Lina dari penjara,” aksi demo terjadi di mana-mana selama ia di dalam penjara.
Perempuan dalam Penjara
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
Saat ini, ada sekitar 25 perempuan Palestina yang masih berada di dalam penjara Israel, termasuk empat tahanan anak perempuan di bawah usia 18 tahun.
Mereka kaum Muslimah hidup dalam kondisi yang tidak manusiawi dan tidak diberikan kebutuhan dasar mereka. Mereka juga menderita pelecehan, hukuman dan kurangnya kunjungan keluarga.
Menurut laporan Pusat Informasi Palestina, para tahanan wanita Palestina dalam kondisi buruk dan mereka dilarang bertemu dengan keluarganya.
Sejak tahun 1967 hingga sekarang, pasukan Israel telah menangkap hampir 850.000 warga Palestina ke dalam tahanan.
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung
Peningkatan kejahatan rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina itu disebabkan ketidakmampuan mereka dalam menghadapi resistensi rakyat Palestina, di mana semua langkah kekerasan telah ditempuh, namun Israel gagal menghentikan perjuangan rakyat Palestina.
Termasuk mereka tidak dapat membungkam seorang mahasiswi Lina Khattab. Sebab walaupun sudah dipenjara enam bulan, tetapi semangat perjuangannya dan aktivitas demonya terhadap kedzaliman Israel tidak akan pernah padam. (T/P4/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel