Cileungsi, Bogor, 3 Jumadil Akhir 1437/ 12 Maret 2016 (MINA) – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, akan membuka dua proram studi baru yaitu MDI (Menejemen Dakwah Islam) dan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah).
“Insya Allah tahun kuliah depan kami akan menambah dua jurusan yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah,” kata Agus Sudarmaji Ketua STAI Al-Fatah di akhir masa kepemimpinannya selama 17 tahun, pada acara ramah-tamah, Sabtu (12/3), di Kampus STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, yang dihadiri mahasiswa/i sekolah tinggi ini.
Ketua yang baru adalah Wahyu Iwa Sumantri.
Menurut Agus, meskipun ia sudah tidak lagi menjadi ketua di STAI Al-Fatah namun ia akan terus mendampingi.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Mahasiswa sekalian belajarlah dengan sungguh-sungguh. Cintailah ilmu Insya Allah, Allah akan memuliakanmu,” pesannya.
Agus Sudarmaji yang juga Ketua Aqsha Warking Group (AWG) menambahkan, kunci dalam STAI Al-Fatah ini adalah Al-Qur’an.
Sementara itu, Wahyu Iwa Sumatri selaku Ketua STAI Al-Fatah yang baru, yang diresmikan pada Selasa malam 1 Maret 2016 lalu mengatakan, ia ingin melanjutkan apa yang sudah dirintis sebelumnya dan menghantarkan mahasiswa Al-Fatah menjadi hafidz dan hafidzoh.
“Mengingat tuntutan keperluan dari masyarakat yang menghendaki para da’i penyantun umat memiliki ilmu yang punya kapabilitas sesuai dengan kemampuannya, kampus ini mengadakan jurusan DMI dan PGMI yang Insya Allah akan melahirkan para da’i yang akan mampu menyelenggarakan pengelolaan dakwah,” kata Wahyu.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Jurusan di bawah STAI Al-Fatah hanya satu yaitu Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Sementara PAI sebenarnya dibawah naungan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nurul Hikmah Cianjur, hanya saja PAI berketempatan di Al-Fatah.
“Dalam waktu dua bulan terakhir ini kami akan melakukan pelatihan jurnalistik bagi setiap mahasiswa baik KPI maupun PAI,” kata Wahyu selanjutnya.
Ia juga mengharapkan seluruh mahasiswa STAI Al-Fatah mempunyai pasport untuk belajar keluar negeri.
Menurutnya STAI Al-Fatah ke depannya akan mengadakan mahasiswa praktek internasional. Al-Fatah sudah punya hubungan baik dengan sekolah tinggi dan pesantren-pesantren di Patani, Thailand Selatan yang memerlukan mahasiswa praktek.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
“Ke depannya Al-Fatah mampu menjadi perguruan tinggi pilihan umat, karena STAI ini merupakan tempat mewujudkan keinginan masyarakat untuk mendapatkan kaum intelektual yang punya akidah kuat, bersih, lurus dan ihklas,” tambahnya. (L/anj/hna-P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain