Darfur, MINA – Gubernur wilayah Darfur, barat Sudan menyatakan daerah itu sebagai “zona bencana” di tengah pembunuhan dan penjarahan, Anadolu Agency melaporkan.
“Kejahatan terus dilakukan terhadap warga sipil pada suatu waktu dengan segala cara untuk melindungi warga sipil dan memerangi kejahatan,” kata Minni Arko Minnawi di akun Facebooknya seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa (6/6).
Ia mengatakan penduduk setempat di kota Kutum di Darfur Utara dan El-Geneina di Darfur Barat menjadi sasaran pelanggaran berat.
“Kami menyatakan Darfur sebagai zona bencana, dan kami menyerukan kepada dunia untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan melintasi perbatasan dan dengan segala cara yang tersedia untuk menyelamatkan orang-orang di kawasan itu,” tambahnya.
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Pada Ahad (4/6) lalu, setidaknya 20 warga sipil tewas dalam serangan oleh orang-orang bersenjata di kota Kutum, menurut Gubernur Darfur Utara, Nimir Abdulrahman.
Gubernur tidak mengesampingkan serangan itu terkait dengan bentrokan yang sedang berlangsung di Sudan antara Angkatan Darat dan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF).
Sedikitnya 863 warga sipil tewas dan ribuan lainnya terluka dalam bentrokan antara dua rival militer sejak 15 April, menurut petugas medis setempat.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang telah mengungsi secara internal akibat konflik tersebut. (T/RE1/P2)
Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran
Mi’raj News Agency (MINA)