Sudan, MINA – Wakil Kepala Dewan Sovereign Sudan dan Komandan Pasukan Dukungan Cepat (RSF), Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo menyatakan, sebanyak 10.000 tentara Sudan ditarik dari Yaman.
Pernyataan Dagalo itu dilaporkan pada Rabu (30/10) oleh surat kabar anti pemerintah Al-Tayyar, yang mengutip sumber-sumber informasi, MEMO melaporkan.
Beberapa sumber mengatakan, Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo yang dikenal dengan Hemeti, menyatakan keengganannya mengirim pasukan baru ke Yaman sebagai pengganti pasukan yang tiba di ibu kota Khartoum, tanpa menyebut rincian lebih lanjut.
Menurut surat kabar itu, pernyataan Hemeti datang saat pertemuan Tripartit yang diadakan pada Selasa (29/10). Mereka mengumpulkan perwakilan dari Dewan Kedaulatan, kabinet, dan Pasukan Kebebasan dan Perubahan, yang telah memimpin gerakan protes di negara itu.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Belum ada komentar resmi dari otoritas Sudan tentang apa yang telah dilaporkan oleh surat kabar Al-Tayyar.
Pada 24 Juli lalu pasukan Sudan mengambil bagian dalam koalisi Arab yang dipimpin Saudi untuk berperang melawan pemberontak di Yaman, kemudian mereka menarik diri dari beberapa daerah di Yaman barat, menurut sumber militer. (T/NSD/Ast/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)