Jakarta, MINA – Sebuah survei oleh lembaga riset internasonal Varkey Foundation menemukan generasi Z di Indonesia dinilai paling antusias atau bahkan fanatik dalam hal beragama.
Penelitian itu menemukan 93 persen anak muda Indonesia berusia antara 17-23 tahun percaya bahwa agama sebagai faktor penting bagi kebahagiaan hidup, angka ini jauh di atas rata-rata dunia sebesar 45,3 persen. Demikian harian berbahasa Inggris The Jakarta Post melaporan.
Angka itu bertolak belakang dengan tren global ketika survei lain oleh Deloitte menemukan lebih dari separuh pemuda global percaya para pemimpin agama embawa dampak negatif bagi dunia.
Survei Varkey tahun 2017 menemukan orang Indonesia adalah yang paling bahagia, mencetak 90 persen pada skor kebahagiaan bersih, dengan rata-rata dunia hanya 59,35 persen. The Generation Z: Global Citizenship Survey oleh Varkey melibatkan 20.000 orang muda di 20 negara.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Generasi Z mengacu pada mereka yang lahir antara 1995 dan 2001, atau generasi pascamilenial. Di antara negara-negara yang disurvei, kamum muda Indonesia juga memiliki tingkat kesejahteraan emosional tertinggi di 40 persen, dengan rata-rata dunia sebesar 29,95 persen.
“Pemuda Indonesia tidak terlalu memikirkan masalah, tidak merasa cemas, ditindas, kesepian, atau tidak dicintai,” demikian kesimpulan survei itu.
Sementara sebuah survei terpisah yang tidak melibatkan responden Indonesia menemukan kalangan milenial global skeptis terhadap pemimpin agama. 2018 Deloitte Millennial Survey melaporkan 52 persen generasi milenial menyatakan pemimpin agama atau agama membawa dampak negatif pada dunia, dengan hanya 33 persen yang mengatakan sebaliknya.
Lebih banyak millennial percaya bahwa pemimpin LSM dan pemimpin bisnis memiliki dampak positif, masing-masing 59 persen dan 44 persen. Hal yang mengejutkan adalah milenial sangat skeptis terhadap pemimpin politik yaitu sebesar 71 persen percaya mereka membawa dampak negatif, dan hanya 19 persen yang berpikir sebaliknya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Deloitte mempertanyakan 10.455 generasi milenial di 36 negara dan 1.844 Gen Z di enam negara. Tidak ada anggota dari Gen Z Indonesia yang ditanyai dalam survei Deloitte. Generasi milenial dalam survei Deloitte merujuk pada mereka yang lahir antara tahun 1983 dan 1994, sementara Gen Z mencakup mereka yang lahir antara 1995 dan 1999. (T/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online