Jakarta, MINA – Lancarkan pelaksanaan Asian Games 2018, Kementerian Kesehatan bersama Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Indonesia Asian Games Organizing Committee/INASGOC) menyiapkan 140 posko kesehatan yang berada di dalam Pertandingan dan dekat dengan atlet.
“Kemenkes bersama dengan INASGOC selaku penyelenggara, juga menyediakan pemenuhan kebutuhan alat-kesehatan baik di Medical Station, Medical Center maupun di Poliklinik,” kata Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Untung Suseno Sutarjo saat memimpin Apel Siaga Bidang Kesehatan Asian Games 2018 di Monumen Nasional, Rabu pagi (8/8).
Selain itu, setiap nomor cabang disiplin olahraga ada 1 medical station); 3 medical center (posko Kesehatan yang berada di luar arena pertandingan dan masih dalam satu kompleks Arena Pertandingan); dan 2 Poliklinik (posko kesehatan di lingkungan kompleks Wisma Atlet dan beroperasi 24 jam di Jakarta dan palembang).
“Peran layanan kesehatan yang optimal pada major event sangat penting, karena ketidakoptimalan layanan kesehatan dapat menyebabkan kecacatan dan kematian yang pada akhirnya dapat memberikan dampak buruk bagi citra negara,” ujarnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
Lebih lanjut ia mengatakan, masalah kesehatan dapat terjadi di dalam maupun di luar pertandingan, dapat dialami kapan saja baik oleh para atlet, official, panitia, supporter bahkan siapa saja.
Terkait ini, sebagai langkah antisipasi, Kemenkes telah menyiagakan sebanyak 27 rumah sakit sebagai rujukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (15 RS di DKI Jakarta, 4 RS di Sumatera Selatan, 7 RS di Jawa Barat, dan 1 RS di Banten).
Disamping itu, Kemenkes telah menyiapkan 218 ambulans, yang mana 25 unit diantaranya merupakan unit ambulans yang berfungsi seperti mini ICU, karena didalamnya ada perlengkapan seperti ventilator, monitor, defibrillator, dan monitor.
“Jadi bicara ambulans bukan lagi sekedar sebagai sarana angkut (tranfer) pasien ke rumah sakit, tetapi sudah ada pelayanan medis di dalamnya, yakni pelaksanaan manajemen di UGD sudah dapat dilakukan di dalam ambulans,” tambahnya.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Dalam hal ini, Kemenkes bersama INASGOC menyiapkan 1.400 tenaga kesehatan yang terdiri dari 407 dokter, 813 perawat, dan 180 fisioterapis yang akan didistribusikan ke DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten. Mereka direkrut dari RS, Dinas Kesehatan, dan TNI.
Kemenkes juga telah menyusun modul pelatihan emergency in sport event untuk meningkatkan kualitas SDM. Modul yang dipergunakan dalam pelatihan yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini menggabungkan berbagai pengetahuan terkait kegawatdaruratan.
Adapun modul dan pelatihan ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai organisasi profesi, yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO). (L/R10/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi