Montgomery, Amerika Serikat, 21 Shafar 1438/21 November 2016 (MINA) – Sebuah survei daring yang dilakukan oleh Southern Poverty Law Center (SPLC) memperoleh 701 laporan insiden kebencian rasis dan bentuk diskriminasi lainnya sejak pemilu presiden Amerika Serikat (AS) hingga sekarang.
Laporan itu diadukan oleh warga AS melalui halaman situs web “Report Hate” sejak pemilu 8 November 2016. Demikian upi.com memberitakan yang dikutip MINA.
Sebanyak 65 persen dari insiden tersebut telah diverifikasi oleh penegak hukum atau oleh laporan media.
Namun, pada pertengahan pekan ini, SPLC yang berkantor di Montgomery, Negara Bagian Alabama itu mengatakan bahwa laporan serangan rasis mulai menurun, hanya segelintir insiden yang dilaporkan per hari.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Pusat hukum mengatakan, bentuk insiden yang paling sering adalah kebencian anti-imigran dengan 206 laporan. Kedua adalah anti-kulit hitam dengan 151 laporan. Ada 80 laporan insiden anti-LGBT. Bentuk lain termasuk insiden yang diarahkan kepada Muslim, perempuan dan terkait grafiti swastika.
SPLC mengatakan, 40 persen dari semua laporan yang diterima terjadi di lingkungan pendidikan, baik di tingkat TK sampai kelas 12, atau di kampus-kampus.
“Mereka (insiden kebencian) sudah di mana-mana, di sekolah, di tempat-tempat usaha seperti Walmart, dan di jalan,” kata Presiden SPLC, Richard Cohen kepada CNN.
Ketika ditanya tentang maraknya insiden kebencian tersebut, Presiden AS terpilih Donald Trump mengatakan bahwa para pelakunya yang bertanggung jawab secara langsung.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Jika membantu, saya akan mengatakan ini, dan saya akan mengatakan langsung ke kamera, ‘Hentikan!’,” kata Trump.
SPLC mengungkapkan pula bahwa mereka juga telah menerima 27 laporan pidato kebencian yang diarahkan kepada pendukung Trump di hari sejak pemilu. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun