Jakarta, 22 Dzul Qa’dah 1436/6 September 2015 (MINA) – Sutradara Film layar lebar Battle Of Surabaya Aryanto Yuniawan mengatakan, suara shalawat yang ada di dalam film tersebut bukan hanya dijadikan background semata, tapi juga untuk mengingatkan kepada Rasulullah SAW.
“Islam itu tidak bersifat inklusif, Rasulullah saja melindungi bangsa-bangsa yang bukan negara Islam,” kata Aryanto Yuniawan kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat ditanya perihal suara shalawat dan beberapa adegan keislaman yang terdapat di Film layar lebar Battle Of Surabaya usai nonton bareng di di XXI Epicentrum Walk di Kuningan, Jakarta, Ahad (6/9).
Aryanto mengatakan, dalam film tersebut pihaknya ingin mengagambarkan Islam yang sebenarnya, bukan Islam yang sekarang ini.
“Rasul saja mengajarkan hal tersebut, namun kita di era modern ini justru malah sebaliknya,” kata Aryanto mengomentari soal pandangan kebanyakan orang terkait dengan Islam yang masih menganggap Islam itu dicap teroris.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Nilai-nilai tersebutlah yang menghilang, kita ingin mengatakan kepada Indonesia Islam dan Islam itu bukan seperti yang diberitakan sekarang, yaitu Islam itu terorisme dan lain sebagainya,” ujar Aryanto.
“Islam itu rahmatan lil alamin, jadi semua itu bisa menerimanya,” ia menambahkan.
Aryanto mengatakan, selain umat Islam, pihaknya juga menampilkan beberapa pemeluk agama, yang semuanya mempunyai tujuan sama yaitu melawan musuh atau penjajah pada waktu itu.
“Di situ juga bukan hanya masyarakat lokal surabaya saja yang kita tampilkan, orang Jawa Barat, Maluku, Ambon mereksa bersatu dan berbondong-bondong, sebab mereka mempunyai rasa persaudaraan yang kuat dan ingin melawan musuh,” katanya.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan nonton bareng yang diprakarsai oleh Kumpulan pemuda yang tergabung dalam Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) mengundang masyarakat untuk bergabung dalam program nonton bareng film The Battle of Surabaya untuk anak kurang mampu.
Program Nobar tersebut memberikan kesempatan kepada warga untuk ikut nobar bersama Dhuafa, dengan biaya yang ditentukan RISKA, warga sudah bisa ikut melihat film ini bersama anak yatim dan dhuafa.
Film The Battle of Surabaya merupakan film animasi dua dimensi berisi drama, aksi dan sejarah Indonesia produksi MDV Picture. Ini merupakan karya perdana sutradara muda Aryanto Yuniawan.
Film menampilkan tokoh dan cerita fiktif, namun berlatar belakang sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada saat perang Surabaya 1945. Trailer film ini telah meraih beberapa penghargaan, di antaranya Most People’s Choice Award IMTF (International Movie Trailer Festival) tahun 2013dan Nominee Best Foreign Animation Award 15th Annual Golden Trailer Award 2014.
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain
Cerita dalam film ini merupakan cerita adaptasi dari pertempuran 10 November di Surabaya tahun 1945. Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dibuat untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Pesan perang tentang semangat, cinta tanah air, dan perdamaian. (L/P010/P013/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain