Mardin, Turki Tenggara, MINA – Sutradara film dan penulis skenario berkebangsaaan Palestina, Nawras Abu Saleh, memimpikan bisa membuat film Yerusalem dibebaskan dari Israel.
“Impian terbesar saya adalah untuk membuat film pembebasan Yerusalem. Melalui film itu, saya ingin memberi tahu banyak orang dan dunia apa artinya kebebasan,” kata Saleh di provinsi Mardin, Turki Tenggara.
Sebelumnya ia telah membuat film Film “Oversized Coat” tahun 2013 yang menceritakan perjuangan Palestina antara periode 1987-2011, yang mencakup intifada dan konvensi perdamaian, demikian MINA dikutip dari worldbulletin, Selasa (19/12).
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Dalam keterangannya itu Saleh juga mengutuk tindakan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dengan mengatakan, “Keputusan tersebut bahkan akan menciptakan kekacauan di AS.”
“Yerusalem bukan hanya ibu kota Palestina tapi juga ibu kota dunia,” tegasnya.
Belakangan, dunia memanas akibat ulah Donald Trump yang secara sepihak mengakui Yerussalem sebagai ibu kota Israel. Kecaman dari berbagai belahan dunai pun bermunculan. Bukan hanya dari dunia Arab tapi juga kecaman itu datang dari Asia seperi Indonesia dan Malaysia, bahkan dari sejumlah negara barat sekutu AS.
Sebagai bentuk rasa peduli terhadap nasib Bangsa Palestina yang belum merdeka hingga kini, Indonesa menggelar Aksi Bela Palestina di Monas Jakarta pada Ahad (17/12) lalu.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Aksi damai di Monas itu diikuti oleh ribuan bahkan jutaan umat Islam dari berbagai daerah dan organisasi Islam. (T/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant