Doha, MINA – Interpol mengumumkan telah mengeluarkan nama Prof. Dr. Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi dari daftar pencarian, Organisasi Arab untuk Hak Asasi Manusia (AOHR) menyatakan pada Ahad (10/9), Anadolu melaporkan.
Ketua Majelis Ulama Muslim Internasional yang bermarkas di Doha itu sebelumnya ditempatkan dalam daftar menyusul klaim oleh pihak berwenang Mesir, bahwa Al-Qaradhawi bertanggung jawab atas sejumlah kejahatan setelah kudeta militer 2013.
Dalam pernyataannya, seperti disebutkan Middle East Monitor, AOHR yang berbasis di Inggris mengatakan bahwa badan kepolisian internasional telah menyimpulkan bahwa ilmuwan Muslim terkemuka tersebut tidak berada di Mesir pada saat tuduhan melakukan kejahatan, sehingga hal itu membuktikan bahwa dia tidak bersalah.
Kelompok HAM menyebutkan, Interpol sekarang memiliki “lebih banyak informasi” mengenai peristiwa di Mesir pasca kudeta.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Semua, kecuali satu orang yang dituduh oleh Kairo, dan sekarang diyakini tidak bersalah atas tindak pidana apapun,” tulis pernyataan itu.
Menurut ketua AOHR Mohamed Jamil, temuan Interpol adalah kemenangan melawan rezim pasca kudeta Mesir.
“Pemerintah di Mesir telah membunuh orang-orang Mesir dan menangkap sejumlah orang dengan tuduhan palsu, sering memaksa pengakuan melalui penyiksaan,” jelasnya.
Interpol mengeluarkan red notice terhadap Al-Qaradhawi pada tahun 2014 berdasarkan permintaan Kairo, yang menuduhnya menghasut kekerasan, pencurian, pembakaran dan perusakan, dan dugaan pelanggaran lainnya.
Al-Qaradhawi dikenal sebagai kritikus vokal Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, sebagai Menteri Pertahanan yang memimpin kudeta 2013 dengan menggulingkan presiden pertama pilihan demokratis Mesir, Mohamed Morsi.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Sejak kudeta tersebut, di mana ratusan orang terbunuh, Interpol telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk beberapa pemimpin Ikhwanul Muslimin, termasuk Syaikh Al-Qaradhawi, atas permintaan Kairo. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon