Yerusalem, MINA – Pemimpin Gerakan Islam di tanah Palestina 48, Sheikh Raed Salah, mengatakan dalam pernyataan pers, serbuan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa adalah upaya gagal untuk memaksakan kedaulatan agama baru di Masjid Al-Aqsa.
Menurut Salah sebagaimana dikutip dari Palinfo, Selasa (24/1), pendudukan Israel bertujuan untuk memaksakan cara hidup Talmud dengan mengintensifkan serangan pemukim setiap hari, termasuk pada hari Jumat dan selama Ramadhan, katanya.
Dia menunjukkan, pemukim ilegal Israel yang melakukan “Sujud Penuh” sebelumnya merupakan bagian dari kebijakan Israel untuk memaksakan ritual dan doa Talmud di tempat suci umat Islam, seperti memaksakan doa hening Yahudi pada Ramadhan lalu.
“Semua upaya Israel ini akan gagal dan Masjid Al-Aqsa akan tetap murni Palestina, Arab, dan Islam,” pungkasnya.
Baca Juga: Amnesty International Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Rekaman yang beredar di internet pada pagi hari menunjukkan dua pemukim mengibarkan bendera Israel tanpa campur tangan petugas polisi yang mengawal mereka.
Beberapa pemukim juga meneriakkan lagu kebangsaan Israel saat dua dari mereka membawa bendera Israel selama serbuan mereka ke kiblat pertama hak umat Islam ini.
Pemukim lainnya melakukan “Sujud Penuh” dengan tubuh menempel rata di tanah setelah memasuki Masjid Al-Aqsa, di tengah pembatasan masuknya jamaah kaum Muslimin ke tempat sucinya tersebut. (T/B03/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka