TAHANAN AKTIVIS MESIR MULAI MOGOK MAKAN

Alaa Abdel Fattah. Foto: fanspage facebook Alaa Abdel Fattah
. Foto: fanspage facebook Alaa Abdel Fattah

Kairo, 23 Syawwal 1435/20 Agustus 2014 (MINA) – Aktivis terkemuka , Alaa Abdel Fattah, memulai mogok makan dalam tahanan setelah mengunjungi ayahnya yang sakit parah di rumah sakit.

“Aku tidak akan mengikuti permainan mereka,” kata pernyataan  keluarga yang mengutip Abdel Fattah belum lama ini sebagaimana diungkapkan harian Mesir Ahram yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.

Abdel Fattah telah dipenjara sambil menunggu ulang atas tuduhan kerusuhan, perusakan harta benda publik dan kekerasan terhadap pasukan keamanan dalam demonstrasi rutin para pendukung presiden terguling Muhamad yang terus berlangsung sejak 2012 hingga kini.

rutin itu biasanya diselenggarakan setiap Jum’at dan Selasa di jalan-jalan di hampir seluruh provinsi di Mesir.

Sebelumnya sebuah putusan pertama pengadilan memvonis Abdel Fattah dan 24 orang lain dengan hukuman 15 tahun penjara dan denda masing-masing 100 ribu pound Mesir (sekitar 164 juta rupiah). Sidang berikutnya akan berlangsung pada 10 September.

Adik perempuannya, Sanaa, juga diadili karena dituduh melanggar hukum protes baru di Mesir yang membatasi dengan ketat setiap demonstrasi yang tidak memiliki izin.

Kedua kakak-beradik itu diizinkan mengunjungi ayah mereka yang juga seorang pengacara HAM terkemuka di Mesir, Ahmed Seif El-Islam, saat kesehatannya memburuk setelah operasi jantung terbuka baru-baru ini.

El-Islam tidak sadarkan diri selama kunjungan kedua anaknya itu ke rumah sakit.

“Kami – keluarga Alaa, teman-teman dan orang yang dicintai – terus rezim ini, bertanggung jawab untuk keselamatan Abdel Fattah yang memulai mogok makan pada Senin 18 Agustus sampai dia dibebaskan,” kata pernyataan  sanak keluarga Alaaa dalam akun fanspage Facebook “Bebaskan Alaa Abdel Fattah”.

Pernyataan itu mengatakan Alaa sekarang dipenjara untuk ketiga kalinya sejak revolusi 25 Januari 2011 dan bahwa setiap kali pihak berwenang menangkapnya, mereka memiliki “dakwaan palsu baru”  untuknya.

“Alaa telah mengambil keputusan dan inisiatif ini. Risiko yang diambilnya seimbang dengan rasa sakit yang sedang diterimanya,” kata keluarganya menambahkan.(T/P03/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0