Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahanan Gaza di Penjara Israel Alami Kondisi Buruk dan Penyiksaan

Widi Kusnadi Editor : Sri Astuti - 17 detik yang lalu

17 detik yang lalu

0 Views

Petugas Palang Merah menunggu di luar Penjara Ofer Israel saat ribuan warga Palestina yang mengungsi memeriksa rumah mereka saat jeda kemanusiaan selama 4 hari dimulai untuk pertukaran tahanan dan bantuan di Ramallah, Gaza pada 24 November 2023. (foto: Anadolu Agency)

Ramllah, MINA – Kelompok Hak Asasi Palestina mengatakan, tahanan dari Gaza yang ditahan di Penjara Ofer Israel dekat Ramallah menghadapi kondisi yang sangat buruk.

Dilansir dari MEMO, Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina pada Rabu (30/10) mengeluarkan laporan setelah para pengacara mengunjungi enam tahanan Gaza. Selama kunjungan itu, mereka mencatat berbagai bentuk penyiksaan dan perlakuan buruk yang dianggap sebagai bagian dari praktik sistematis.

laporan tersebut merinci kondisi tragis tentang penyiksaan dan penganiayaan yang diamati selama kunjungan tersebut, termasuk praktik-praktik yang menurut Kelompok tersebut merupakan penyiksaan sistematis.

Menurut laporan, administrasi penjara kerap merampas hak-hak tahanan, yang digambarkan sebagai bentuk penyiksaan. Para tahanan melaporkan, mereka dipaksa mengucapkan “terima kasih, Kapten (kepala penjara)” dalam bahasa Ibrani, dan akan dihukum jika menolak. Selain itu, mereka mengeluhkan kurangnya layanan kesehatan serta dipaksa duduk dalam posisi yang merendahkan.

Baca Juga: Petugas Ambulans Gaza Tidak Menyadari Membawa Jenazah Ibunya Sendiri

Kelompok Hak Asasi mengatakan para narapidana menderita kedinginan, terutama di malam hari, akibat kurangnya pakaian hangat dan selimut.

“Pola perilaku pembalasan dendam di antara para penjaga dan tentara, yang tampaknya saling bersaing untuk menentukan siapa yang dapat memperlakukan tahanan dengan paling keras,” kata Kelompok tersebut.

Israel melancarkan perang di Gaza setelah serangan 7 Oktober 2023 oleh kelompok Palestina, Hamas. Sejak saat itu, ribuan orang dari daerah tersebut, termasuk wanita, anak-anak, orang tua, dan tenaga medis, ditahan di penjara-penjara Israel.[An]

 

Baca Juga: Hamas Prihatin Kebungkaman Global atas “Pembersihan Etnis” di Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda