Ramallah, MINA – Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina mendokumentasikan cerita penyerangan yang dialami tahanan wanita Palestina, Yasmine Shaaban di unit Represi dan Yamaz sekitar dua pekan lalu di pusat penahanan Damon.
Pengacara komisi, Heba Igbaria, seperti dikutip dari PIC, Rabu (15/2) mengatakan, unit respresi dan Al-Yamaz dari administrasi penjara menyerbu kamar tahanan, Shaaban, dan dengan biadab menariknya, lalu memborgol tangannya ke belakang dan memindahkannya ke ruang tahanan di penjara Damon sampai tengah hari.
Setelah itu dia dipindahkan ke sel di penjara Ramla Neve Tirza, dan kemudian melakukan mogok makan tanpa batas waktu selama delapan hari.
Shaaban menggambarkan sel itu kepada pengacara Aghbariya, sel tahanan itu adalah kuburan yang mengerikan, bahkan tidak cocok untuk hewan. Kehidupan di dalamnya adalah siksaan terus menerus, dan luasnya dua kali satu meter termasuk di dalamnya, toilet yang kotor dan menjijikkan, tidak dapat digunakan, dan tidak ada bahan pembersih di dalamnya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
“Di sebelahnya ada keran kecil, saya harus mengisi air darinya untuk diminum dalam botol kecil, dan saya mengisi botol yang sama dengan yang saya minum untuk membersihkan tubuhku, aku hanya mandi sekali,” ujar Shaaban.
“Sel itu sangat dingin, hanya ada selimut usang dan kotor di dalamnya. Saya sangat menderita karena kedinginan dan sakit tulang. Sel itu digeledah beberapa kali pada siang dan malam hari dengan cara yang memalukan, seperti yang saya alami, tangan diikat ke pintu sel selama penggeledahan,” tambahnya.
Shaaban (40) dari kota Al-Jalama di Jenin, ditangkap pada 1 Maret 2022, dan belum ada putusan pembebasan yang dijatuhkan terhadapnya, dan dia masih ditangkap.
Dia sebelumnya telah menghabiskan lima tahun di penjara pendudukan, dan dibebaskan pada 2019. Dia telah menikah dan merupakan ibu dari empat anak. (T/R12/R1)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian