Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun 2018, Bidikmisi Diberikan Kepada 90.000 Siswa Berprestasi

Risma Tri Utami - Ahad, 18 Maret 2018 - 21:01 WIB

Ahad, 18 Maret 2018 - 21:01 WIB

187 Views ㅤ

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. (Foto: BKKP Kemenristekdikti)

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir. (Foto: BKKP Kemenristekdikti)

Jombang, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, dengan adanya program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi, pemerataan pendidikan di Indonesia dapat terealisasikan.

“Akses pendidikan tinggi saat ini dapat diraih kalangan tidak mampu, termasuk kalangan tidak mampu yang menuntut ilmu di pondok-pondok pesantren seluruh Indonesia,” kata Menristekdikti dalam ‘Sosialisasi Beasiswa Bidikmisi’ di Pondok Pesantren Yayasan Mamba’ul Ma’arif Jombang, Ahad (18/3).

Tahun 2018, tambah Nasir, Program Bidikmisi menyasar siswa SMA/sederajat yang berprestasi dari keluarga kurang mampu sebanyak 90.000 orang untuk masuk perguruan tinggi. Anak-anak pondok pesantren dapat turut mendaftarkan diri di program Bidikmisi ini.

Menristekdikti menjelaskan, melalui program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi 2018, uang kuliah dan biaya hidup selama kuliah ditanggung pemerintah.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Ada tiga jalur masuk perguruan tinggi negeri yang dapat dimanfaatkan peserta Bidikmisi, yaitu jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Pergururan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri (SM) dibuka 122 PTN di Indonesia.

“Program Beasiswa Bidikmisi diharapkan dapat memutuskan mata rantai kemiskinan yang ada di Indonesia,” harap Menristekdikti.

Program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi dapat menjembati putra-putri penerus bangsa untuk mendapat pendidikan tinggi yang layak dan merata. Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif sendiri sudah mendaftarkan 163 siswa siswi nya dalam SNMPTN yang akan secara serentak diumumkan pada tanggal 17 April 2018 mendatang.

Dalam acara tersebut, Menteri Nasir meyakinkan anak pesantren seperti di Yayasan Mamba’ul Ma’arif bisa bersaing untuk mendapatkan PTN di Indonesia.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

“Belajar yang rajin dan jaga kesehatan serta berdoa,” tutup Menristekdikti sembati memberikan tips untuk masuk PTN. (R/R09/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Kolom
Kolom
Khadijah