Bandar Lampung, 19 Syawal 1438/ 13 Juli 2017 (MINA) – Tahun ajaran 2017, Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah menerima santri Halaqah Diniyyah dari tingkat Madrasah Tsanawiyyah.
Hal ini dikatakan Mudir Shuffah (Pimpinan Pondok Pesantren-red) saat ditemui Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Komplek Ponpes Al-Fatah, Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Kamis, (13/7).
Lembaga Halaqah Diniyyah yang memfokuskan kurikulum santri dengan target mampu membaca dan memahami kitab kuning ini mulanya hanya ada di tingkat Aliyah.
“Tahun ini kami buka sejak tingkat Tsanawiyyah, sebab untuk belajar kitab kuning tidak cukup dua tahun setengah makanya dibuka dari stanawiyah biar bisa lebih lama belajar nya dan maksimal sesuai target,” ujarnya.
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”
Sementara bagi santri yang lulusan Tsanawiyyah dan akan melanjutkan ke jenjang Aliyah di lembaga Halaqah Diniyyah bisa diterima dengan syarat tertentu seperti sudah bisa membaca kitab dan menguasai ilmu jurumiyyah.
“Bisa saja kita terima, cuma kita tes dulu kemampuannya. khawatir jika diterima begitu saja tanpa memiliki ilmu dasar kitab jurumiyah, bisa saja nanti jadi beban santri itu sendiri, sulit mengikutinya, sebab ilmu jurumiyah itu kan memiliki tingkatan-tingkatan dan kitabnya beda-beda,” katanya.
Mastur mengatakan, meskipun sudah melewati masa orientasi masih ada saja santri berdatangan untuk mendaftarakan diri.
“Untuk saat ini jumlah santri keseluruhan sekitar 440 sekian calon santri dan kemungkinan besar masih ada penambahan calon santri karena sampai saat ini pun masih banyak yang daftar,” Katanya.
Baca Juga: Puluhan WNI dari Suriah Tiba di Tanah Air
Selain Halaqah Diniyyah, lembaga unggulan lainnya yakni Tahfidzul Qur’an, dan Lembaga Bahasa yang memfokuskan pelajarnya dalam kemampuan berbahasa asing.
Ponpes Al-Fatah memiliki lembaga pendidikan dari tingkat PAUD, Raudhotul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) Program IPS dan IPA, Halaqoh Diniyah, Lembaga Bahasa dan Tahfidz Al-Qur’an.
Alumninya sendiri sudah banyak yang tersebar di perguruan tinggi negeri seperti UGM, UNPAD, ITB, UNILA, LIPIA serta yang ada di luar negeri seperti Gaza Palestina, Mesir, Sudan, Yaman, Malaysia, Madinah, dan lain-lain. (L/sfh/B01/P2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Menag Sayangkan Banyak yang Ngaku Ulama tapi Minim Pengetahuan