Taiwan Bidik ASEAN Jadi Pasar Utama

    (kiri-kanan) Irving Yang, Jack Chen-Huan Hsiao, Tony Phoo, Aldian Taloputra. (Foto: ID COMM)

Jakarta, MINA – menjadikan ASEAN sebagai pasar utama dalam perdagangan internasional, sesuai dengan kebijakan “New Southbound Policy (Kebijakan Wilayah Selatan Baru).” Dalam kebijakan ini, pemerintah Taiwan mendorong pengusahanya memperluas usaha ke pasar lain selain Cina, seperti ASEAN, khususnya .

Hal ini disampaikan Tony Phoo, Senior Economist Standard Chartered Bank (SCB) Indonesia dalam diskusi media SCB Investment Forum “Taiwan Corridor: Southbound Policy and Investment Opportunities for ASEAN, especially Indonesia” di Jakarta, Rabu (8/11).

Acara ini merupakan rangkaian dari acara Investment Forum yang akan diadakan oleh Standard Chartered Bank yang dihadiri oleh perwakilan dari BKPM dan badan terkait, seperti Taipei Economic & Trade Office (TETO), dan Indonesia Taiwanese Business Club (ITBC), serta puluhan pengusaha Taiwan.

Menurut Tony, pertumbuhan bisnis di ASEAN merupakan nilai positif bagi Taiwan. Terdapat tiga faktor utama mengapa ASEAN merupakan pasar yang penting bagi Taiwan, yaitu sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi.

Ia menjelaskan, pada sektor pariwisata,  tahun 2017 turis ASEAN berkontribusi sekitar 30% bagi pariwisata Taiwan, sementara untuk sektor perdagangan, jumlah ekspor Taiwan ke ASEAN adalah sebanyak 20% – dibandingkan jumlah ekspor ke pasar Amerika Serikat (12%), dan Jepang (17%).

Sementara untuk sektor investasi, investasi asing langsung Taiwan di ASEAN bertumbuh sebesar 12% per tahun untuk periode 2015-2017. “Oleh karena itu, ASEAN merupakan pasar yang sangat menarik bagi Taiwan,” ujarnya.

Kebijakan “New Southbound Policy” menjadi garis kebijakan luar negeri utama Pemerintah Taiwan saat ini. Pemerintah Taiwan menegaskan bahwa revitalisasi ekonomi menjadi prioritas utama saat ini. Terdapat empat fokus utama pada pelaksanaan New Southbound Policy antara lain ekonomi dan kerja sama perdagangan, pertukaran bakat, berbagai sumber daya, dan konektivitas regional.

Kebijakan ini juga menawarkan sejumlah kerjasama di beberapa bidang, seperti teknologi, kesehatan, agrikultur, dan bidang lainnya, terutama untuk meningkatkan hubungan bilateral dan multilateral dengan ASEAN, yang menjadi pasar terbesar kedua Taiwan untuk pasar ekspor dan tujuan investasi.

Selain itu, Aldian Taloputra, Kepala Ekonomi SCB Indonesia juga menjelaskan Taiwan menduduki peringkat ke-13 dalam jumlah investasi di Indonesia. Investasi Taiwan di Indonesia berfokus pada Jawa (58%), Sumatera (40%), dan selebihnya di daerah yang lain.

Manufaktur merupakan sektor terbesar investasi Taiwan, dengan fokus pada industri kertas (35%), non-metal mineral (23%), dan karet (22%).

“Investasi Taiwan di Indonesia dapat membantu Indonesia untuk perlahan-lahan bermain di level manufaktur, membawa pembiayaan, meningkatkan kapasitas SDM dan memberi dampak perkembangan teknologi,” kata Aldian.

Dia juga menekankan, dalam lingkup ASEAN, Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang menikmati surplus perdagangan dengan Taiwan. Pada 2016 surplusnya mencapai US$1,55 miliar, sementara negara ASEAN lainnya defisit.

Pada periode Januari – April 2017, kinerja perdagangan Indonesia dengan Taiwan mulai membaik dengan meningkatnya ekspor secara keseluruhan sebesar 18,62% dan khusus untuk ekspor nonmigas bertumbuh sebesar 1,33%.

Selama lima tahun terakhir realisasi investasi Taiwan mencapai US$1,6 miliar, dimana pada tahun 2016 investasi Taiwan mencapai US$108 juta, atau meningkat 9,3% dari tahun sebelumnya.

Sementara data Financial Times pada Februari 2016, total Outward Investment Taiwan ke Indonesia berada pada di posisi ketujuh dengan total investasi sebesar US$1,5 miliar.

SCB Investment Forum yang mengambil tema “Taiwan Corridor: Southbound Policy and Investment Opportunities for ASEAN, especially Indonesia” yang diadakan hari ini oleh SCB dalam rangka bentuk partisipasi aktif Standard Chartered Bank untuk mempromosikan Indonesia ke pasar internasional.

Dalam diskusi media tersebut hadir pula sebagai narasumber Jack Chen-Huan HSIAO, Direktur Divisi Ekonomi Taipei Economic and Trade Office (TETO); Dody Rochadi, Country Head of Corporate Affairs SCB Indonesia; Irving Yang, Kepala Komersial Bank SCB Taiwan; dan Irvan Noor, Kepala Komersial Bank SCB Indonesia.(L/R01/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)