Jakarta, MINA – Biro Pariwisata Taiwan tengah mempromosikan negara pulau Formosa ini sebagai salah satu tempat wisata medis dunia yang ramah muslim.
Perwakilan dari Asosiasi Muslim Tionghoa (Chinese Muslim Association/CMA) Taiwan, Ying-Chi Lee, menjelaskan setidaknya sudah ada 12 pusat medis internasional utama di Taiwan yang sudah mendapatkan akreditasi sebagai situs ramah Muslim.
“Beberapa layanan medisnya juga terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Rumah sakitnya juga menyediakan pilihan makanan halal untuk para pasien,” kata Lee saat menyampaikan presentasi pada Lokakarya Pariwisata Taiwan 2023 di Jakarta, Senin (27/2).
Dia menyampaikan, pusat medis tersebut juga sudah memiliki sertifikasi informasi katering halal di dekat rumah sakit, untuk memfasilitasi nutrisi bagi semua Muslim.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
“Ada pula perawat Indonesia di semua rumah sakit besar untuk membantu perihal komunikasi medis dengan turis Indonesia,” ujar Lee yang juga sebagai pakar halal di Taiwan itu.
Pada pusat medis ini selain menawarkan peralatan medis mutakhir dengan dokter-dokter terlatih dengan pemeriksaan medis, perawatan kosmetik dan bedah, Taiwan juga memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan terbaik di dunia, dengan biaya terbuka dan transparan.
Salah satu pusat Medis lengkap dengan fasilitas ramah Muslim di Taiwan, yakni China Medical University Hospital (CMUH), yang memiliki layanan pendidikan dan pelatihan untuk staf di stasiun keperawatan, guna melayani pasien Muslim dari seluruh dunia.
Sementara, Chou Shih Pi selaku direktur Taiwan Tourism Bureau untuk kantor Kuala Lumpur, Malaysia, menyampaikan, perawatan kesehatan akan menjadi prioritas utama bagi orang-orang di seluruh dunia pasca-coronavirus. Hal ini menjadi kesempatan bagi Taiwan untuk mempromosikan diri sebagai tujuan ideal bagi para wisatawan medis.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
“Taiwan dan Indonesia bekerja sama untuk mengedepankan perkembangan medis, dengan konsep Taiwan memberi sejumlah penawaran menarik bagi masyarakat Indonesia untuk berobat di Taiwan,” kata Shih Pi.
Lokakarya Pariwisata Halal 2023 digelar Biro Pariwisata Taiwan menggandeng lembaga pariwisata, dua maskapai penerbangan terbesar Taiwan, travel agen utama Taiwan, dan pihak terkait dan juga akan digelar di Surabaya.
Kepala Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Indonesia John C Chen mengatakan, penjelasan produk dan pertukaran informasi pariwisata kali ini diharapkan dapat mempererat jalinan kerja sama antara pelaku industri pariwisata Taiwan dan Indonesia, serta dapat bergandengan tangan untuk memperkenalkan kekayaan sumber daya pariwisata Taiwan pada masyarakat Indonesia.
“Kami terus mempromosikan wisata ramah Muslim dalam upaya menarik minat para wisatawan Muslim manca negara. Bagaimana berwisata dengan nyaman, menyenangkan serta bersantap makanan dengan rasa tenang dan aman kepada para turis, termasuk wisatawan Muslim dari Indonesia yang merupakan negara dengan populasi Muslim terbanyak dunia,” uajrnya.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Biro Pariwisata Taiwan lebih lanjut menjelaskan, berdasarkan peringkat dari Mastercard-Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI), Taiwan kembali meraih peringkat kedua sebagai negara tujuan wisata halal non-OIC (Organisasi Kerja Sama Islam) serta meraih penghargaan sebagai tujuan wisata inklusif tahun ini.
Untuk menyambut wisatawan Muslim, Taiwan pun memiliki lebih dari 300 restoran dan hotel yang telah mendapatkan “Sertifikasi Ramah Muslim dan Makanan Halal”.
Dengan jumlah penduduk muslim lokal Taiwan sekitar 6 juta jiwa dan 25 juta jiwa diaspora Muslim, Taiwan memiliki tujuh masjid yang tersebar di beberapa wilayah. Ketujuh masjid itu yakni yakni Masjid Agung Taipei, Masjid Budaya Taipei, Masjid Taichung, Masjid Suao, Masjid Tainan, Masjid Kaohsiung, dan Masjid Zhongli Longgang.(L/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris