Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taiwan Technical Mission Bantu Sulsel Kembangkan UAV di Bidang Pertanian

sajadi - Senin, 3 April 2023 - 22:06 WIB

Senin, 3 April 2023 - 22:06 WIB

4 Views

Makassar, MINA – Taiwan Technical Mission atau Misi Teknik Pertanian Taiwan (TTM) membantu Sulawesi Selatan dalam mengembangkan aplikasi Pesawat tanpa awak (UAV) di bidang pertanian.

Misi Teknik Pertanian Taiwan dalam siaran pers yang diterima MINA, Senin (3/4) menyebut, pesawat tanpa awak (UAV) dapat memberikan bantuan yang signifikan dalam mengurangi permintaan tenaga kerja pertanian.

TTM juga berkolaborasi dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) di Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mempromosikan penggunaan UAV pertanian.

Fokusnya terutama pada aplikasi perlindungan tanaman, seperti penyemprotan pupuk dan pestisida (insektisida, fungisida, herbisida, dan lain-lain).

Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup

Melalui acara demonstrasi, personel sektor publik yang relevan diundang untuk berpartisipasi dan diinstruksikan dalam penggunaan perangkat lunak tambahan seperti navigasi otomatis serta pemetaan medan, membantu mereka memahami potensi UAV sebagai mesin pelindung tanaman.

Pertanian tradisional membutuhkan banyak tenaga kerja untuk pemupukan dan penyemprotan pestisida, sehingga mempromosikan penggunaan UAV dapat secara efektif membantu mengatasi masalah kekurangan tenaga kerja di daerah pedesaan.

Pada saat yang sama, penggunaan UAV untuk pemupukan dan penyemprotan pestisida juga dapat mengurangi dampak lingkungan.

Tidak hanya jumlah bahan kimia yang digunakan lebih sedikit, penyemprotan juga lebih merata.

Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional

Taiwan Technical Mission melakukan eksperimen di wilayah Gowa, yang menunjukkan bahwa mengganti penyemprotan manual dengan UAV dapat menghemat lebih dari 80 persen biaya waktu dan mengurangi penggunaan air hingga lebih dari 90 persen.

Kekurangan tenaga kerja pertanian dan populasi yang menua telah menjadi masalah yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia.

Pemerintah berbagai negara secara aktif mendorong generasi muda untuk terjun ke bidang pertanian untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam konteks ini, promosi pertanian cerdas telah menjadi pemufakatan internasional yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi permintaan tenaga kerja. (R/RE1/R1)

Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban

Rekomendasi untuk Anda