Al-Quds, MINA – Sejumlah organisasi Islam di Al-Quds mengumumkan kepada warga Palestina untuk menggelar Shalat Iedul Adha secara bersama-sama di Masjid Al-Aqsha.
Menurut laporan Palinfo pada Sabtu (10/8), hal tersebut sebagai reaksi atas rencana penyerbuan pemukim ilegal Yahudi Israel ke Al-Aqsha untuk menggelar ritual Talmud.
Dewan Tinggi Islam, Dewan Awqaf dan Urusan Islam dan Dar al-Iftaa di Al-Quds memutuskan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (9/8), pihaknya akan menutup seluruh masjid-masjid yang ada di kota Al-Quds untuk pertama kalinya selama perayaan hari Raya Idul Adha dan memusatkan semua kegiatan perayaan di Masjid Al-Aqsha.
Pada saat yang sama, lembaga-lembaga tersebut meminta para imam masjid untuk mengumumkan keputusan ini di masjid-masjid mereka pada saat khotbah Jumat.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Mereka menjelaskan, “hari lebaran kita bertahan dan berjuang untuk Al-Quds, bangsa Palestina akan senantiasa mendukung jantung umat Islam dalam melawan ambisi kawanan pemukim ilegal Israel.
Mereka berjanji untuk bersatu melawan pembagian tempat maupun waktu beribadah di dalam Masjid Al-Aqsa. Mereka juga meminta semua bangsa Palestina berkumpul pada hari pertama Idul Adha ke Al-Quds.
Badan-badan Islam juga mengkonfirmasikan, diperbolehkan menunda penyembelihan kurban untuk hari kedua Idul Adha sampai hari ke 13 tasyriq agar kita bisa memakmurkan Al-Aqsha dan menghadapi setiap keputusan yang tidak adil.
Pernyataaan sikap ini muncul setelah kelompok dan organisasi struktur Yahudi yang mengklaim hari robohnya Kuil Solomon pada hari raya idul Adha. Mereka menuntut pemerintahnya agar mengizinkan orang-orang Yahudi menyerbu Al-Aqsa selama Idul Adha. (T/Sj/RS3)
Baca Juga: Ikuti Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas
Mi’raj News Agency (MINA)