Sekjen OKI: Tolak Yahudisasi di Kota Al-Quds

Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Hissein Brahim Taha.(Foto: OKI)

Jeddah, MINA – Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (), Hissein Brahim Taha, kembali memperingatkan keseriusan berlanjutnya serangan brutal Israel terhadap yang diberkahi di (Yerusalem), .

Dia juga menegaskan bahwa Kota Al-Quds merupakan bagian integral dari wilayah Palestina yang diduduki pada tahun 1967, dan ibu kota Negara Palestina, serta menolak segala upaya Yahudisasi di dalamnya.

“Semua keputusan dan tindakan yang diambil oleh otoritas pendudukan Israel untuk Yahudisasi kota Al-Quds yang diduduki, tidak memiliki kekuatan hukum dan dianggap batal demi hukum,” tegas Hissein Taha pada pertemuan luar biasa terbuka Komite Eksekutif OKI di markas OKI di Jeddah, Rabu (24/5).

Pertemuan darurat yang diadakan bersama perwakilan komite eksekutif membahas serangan Israel yang sedang berlangsung di Masjid Al-Aqsa yang diberkahi, atas permintaan Negara Palestina dan Kerajaan Hashemite Yordania.

Sekjen OKI menegaskan tindakan Otoritas Pendudukan Israel yang dilakukan baru-baru ini sebagai pelanggaran berterusan terhadap kesucian tempat-tempat suci dan kebebasan beribadah, serta merupakan serangan terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci mereka, juga mengusik perasaan dan keyakinan umat Islam di seluruh dunia.

Hissein Taha menyambut baik reaksi internasional yang diwakili dengan pernyataan penolakan dan kecaman atas kunjungan provokatif oleh menteri ekstremis Israel ke Masjid Al-Aqsa yang diberkahi ini.

“Pelanggaran di kota Al-Quds yang diduduki bertepatan dengan eskalasi berbahaya dalam frekuensi kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina, diwakili oleh agresi militer Israel baru-baru ini di Jalur Gaza, yang mengakibatkan 36 syahid,” ujarnya.

Dia menunjukkan jumlah korban warga Palestina selama enam bulan terakhir, telah meningkat menjadi sekitar 180 syahid, selain ratusan warga Palestina lainnya terluka.

Sekjen OKI menambahkan, tidak terbayangkan bahwa Israel, otoritas pendudukan, selalu mengklaim sebagai negara di atas hukum, namun melakukan kejahatan dan agresi terhadap rakyat Palestina, tanah dan tempat suci mereka.

Hissein Taha menekankan tanggung jawab komunitas internasional untuk mengakhiri berbagai pelanggaran Israel sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.

“OKI mengikuti eskalasi berbahaya Israel dalam menargetkan situs-situs suci Islam dan Kristen di kota Al-Quds yang diduduki, terutama penodaan dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang diberkati oleh kelompok pemukim ekstremis dan pejabat senior Israel, dengan perlindungan ketat pasukan pendudukan,” pungkasnya.

Selain itu, mengadakan pertemuan pemerintah pendudukan Israel di sebuah terowongan di bawah Masjid Al-Aqsa, dan gerakan yang disebut “pawai bendera” yang provokatif di lingkungan kota Al-Quds yang diduduki.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.