Tari Rangkuk Alu dari NTT Tampil di Google Doodle Hari Ini

Google doodle menampilkan animasi tari Rangkuk Alu Indonesia hari Senin, 29 April 2024, bertepatan Hari Tari Dunia. (Gambar: Google)

Jakarta, MINA – Tari tradisional Indonesia Rangkuk Alu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) menghiasi lama depan mesin pencari online Google hari ini, Senin, 29 April 2024.

Tari Rangkuk Alu adalah salah satu kebudayaan Indonesia yang berasal dari Kabupaten Manggarai, Flores, NTT.

Googel Doodle meilustrasikan tari Rangkuk Alu dengan tampilan gambar bergerak atau animasi, menunjukkan sepasang kaki yang sedang menari dan melompat untuk menghindari jepitan dua buah bambu.

Google memilih kesenian Rangkuk Alu sebagai ilustrasi Google Doodle hari ini karena bertepatan dengan hari tari sedunia yang dirayakan setiap 29 April.

Tidak dijelaskan secara rinci mengapa Google memilih tema tarian Rangkuk Alu. Namun, perusahaan mesin pencari online asal Jerman itu memilih tema “Merayakan Tari Rangkuk Alu” sebagai google doodle hari ini karena ingin merayakan kesenian tersebut.

Baca Juga:  Mendag Zulkifli Hasan di APEC: Ekosistem Saling Menguntungkan

“Doodle ini merayakan tari Rangkuk Alu, sebuah genre tari dari Manggarai, Indonesia,” tulisnya.

Google juga menjelaskan secara singkat bahwa tari Rangkuk Alu biasanya dilakukan saat bulan purnama setelah panen. Aktivitas itu menjadi cara yang menarik bagi warga untuk terhubung dengan budaya mereka.

Tari Rangkuk Alu ini dilakukan dengan cara melompati bambu yang bergerak. Oleh sebab itu, Google juga melibatkan animasi beberapa bilah bambu yang bergerak untuk merepresentasikan kesenian tersebut.

Situs resmi Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat menulis, Rangkuk Alu awalnya adalah sebuah permainan tradisional masyarakat Manggarai Flores, NTT.

Untuk melakukan permainan tersebut, bambu akan disusun dan dimainkan dengan cara diayunkan seperti hendak menjepit kaki pemain lain, oleh beberapa orang pemain. Salah satu atau dua dari pemain akan melompat-lompat di antara bambu, tetapi menghindari jepitan bambu ini.

Baca Juga:  AWG Adakan Pameran Pojok Baitul Maqdis di Wonogiri

Pada saat melompat-lompat menghindari jepitan, para pemain seakan melakukan gerakan tari. Gerakan para penari dan pemain bambu ini kemudian dipadukan dengan irama musik serta lagu daerah sehingga menghasilkan seni yang khas, yakni tarian Rangkuk Alu.

Dahulunya, tarian ini sering ditampilkan pada saat usai panen raya dan pada saat bulan purnama. Di saat itulah para remaja berkumpul dan juga meramaikan acara ini.

Umumnya, tarian ini dimainkan oleh lima orang yang berperan sebagai pemegang tongkat bambu sekaligus menggerakkannya. Sementara dua orang lainnya harus melompati celah yang ada agar kaki tidak terjepit. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rendi Setiawan