Damaskus, 1 Ramadhan 1438/27 Mei 2017 (MINA) – Para gadis Suriah berusaha menarik perhatian internasional dengan cara mementaskan pertunjukan dongeng Putri Salju dan Tujuh Kurcaci di sekolah dasar di Douma, dekat ibu kota Damaskus.
Para gadis yang berjumlah 13 orang itu menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menghafal dialog-dialog dari dongeng klasik Brothers Grimm tersebut, sebelum tampil di depan penonton yang memadati acara pertunjukan itu.
“Itu sangat sulit, tapi saya mengingat semua kalimat saya dalam bahasa Inggris,” kata seorang wanita berusia 10 tahun bernama Afnan, yang memainkan peran sang ratu, tokoh antagonis utama dalam cerita tersebut. Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Afnan mengaku, ketika ia tampil, ia lupa dengan perang yang mereka jalani di Douma.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Saya merasa bahagia dan penuh harapan,” katanya.
Namun, di tengah pertunjukan, dua ledakan di tempat jauh sempat mengguncang ruangan. Warga mengatakan bahwa roket melanda tepi kota.
Kampung halaman Afnan adalah Ghouta Timur, daerah kantong oposisi terakhir yang tersisa di dekat Damaskus dan dikepung oleh pasukan pemerintah sejak tahun 2012.
Hingga bulan ini, Ghouta Timur secara teratur telah ditargetkan oleh serangan udara dan artileri sebagai bagian dari serangan pemerintah yang dilakukan di wilayah oposisi.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Pengeboman itu sering kali melukai atau membunuh anak-anak saat mereka sedang pergi ke pasar, bermain di luar, atau pergi ke sekolah.
Namun, langit Suriah telah sepi dari pesawat tempur sejak kesepakatan penting awal bulan ini untuk menciptakan empat zona “de-eskalasi” di Suriah. Sudah lebih dari 320.000 orang telah terbunuh sejak konflik pecah pada tahun 2011. (T/RI-1/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon