Banyumas, MINA – Bupati Banyumas Jawa Tengah, Achmad Husein meluncurkan Desa Siaga Kormobid, Senin (19/10). Peluncuran ini dalam upaya menjaga dan melindungi warga yang memiliki penyakit penyerta (kormobid) dari potensi terpapar virus Corona (COVID-19).
Di Kabupaten Banyumas sendiri saat ini sudah 19 warganya yang meninggal dunia akibat COVID-19. Termasuk yang meninggal seorang ibu hamil yang kormobid.
“Hingga kini ada 19 orang yang meninggal dunia karena COVID-19, termasuk ibu hamil yang berusia muda meninggal karena kormobid,” katanya saat peluncuran Desa Siaga Kormobid di Balai Desa Danareja Kecamatan Banyumas.
Peluncuran Desa Siaga Kormobid ditandai dengan pemasangan tanda khusus berupa gelang bagi warga usia lanjut yang memiliki penyakit penyerta.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
Menurut Bupati, berdasarkan perhitungan klinis ibu hamil tersebut kemungkinan dapat diselamatkan jika tidak ada COVID-19 meski dia memiliki kormobid.
Ditambahkan, Pemerintah Kabupaten Banyumas meluncurkan program Desa Siaga Kormobid sebagai upaya melindungi orang-orang dengan penyakit penyerta, sekaligus upaya menekan kasus kematian akibat COVID-19.
“Tujuannya agar jangan sampai ada lagi orang meninggal dunia karena COVID-19,” tegasnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Banyumas Didi Rudwianto mengungkapkan, berdasarkan pendataan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), di Kabupaten Banyumas terdapat sebanyak 77.095 orang lansia.
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 6.840 orang masuk kategori risiko ringan, 9.183 orang masuk kategori risiko sedang, dan 272 orang dengan kategori risiko tinggi,” ungkapnya.
Dikatakan, semua itu harus dilindungi melalui aplikasi “Jiwong Jigo” atau Siji Uwong, Siji Jogo yaitu Satu Orang Jaga Satu Orang Kormobid yang terdata berdasarkan nama dan alamat masing-masing. (L/B04/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir di Makasar Rendam Rumah Dinas Gubernur dan Kapolda