Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi Keselamatan Maritim Karya Perusahaan Rintisan ITS

Rana Setiawan - Kamis, 18 Oktober 2018 - 02:05 WIB

Kamis, 18 Oktober 2018 - 02:05 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir semakin giat mendorong hilirisasi dan komersialisasi hasil riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi.

Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah, agar perguruan tinggi bisa berkontribusi terhadap laju pertumbuhan industri.

“Ini sudah saatnya Perguruan Tinggi melakukan riset yang berbasis kebutuhan pasar. Baik kebutuhan industri atau hadir memberikan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Hal ini akan mendorong terciptanya ekosistem yang kondusif untuk perkembangan industri start-up (perusahaan rintisan), khususnya yang berbasis teknologi,” ungkap Menristekdikti pada acara Peluncuran Automatic Identification System Institut Teknologi Sepuluh Nopember (AISITS) di kantor PT Bali Towerindo Sentra Tbk Jakarta, Rabu (17/10).

AISITS merupakan teknologi keselamatan maritim yang dapat mengirim sistem peringatan dini ketika kapal memasuki zona bahaya.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Menristekdikti menyampaikan, pemerintah saat ini sangat fokus mendukung perkembangan start-up di tanah air, hal ini terlihat dengan banyaknya Kementerian yang sangat konsen dengan kebijakan dalam penumbuhan perusahaan perintis.

Munculnya teknologi inovasi AISITS karya perusahaan startup ITS yang tidak hanya didukung oleh Kemenristekdikti, namun juga Kementerian Perhubungan tersebut dilatari oleh adanya beberapa kasus yang terjadi akibat rusaknya instalasi laut, sehingga sering kali menyebabkan banyak kerugian baik materil maupun nonmateril.

Mohamad Nasir mengatakan, komersialisasi AISITS ini juga selaras dengan misi Kemenristekdikti untuk meningkatkan kapasitas pemanfaatan dan komersialisasi hasil riset dan inovasi untuk dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan bangsa.

Misi tersebut menjadi salah satu dasar bagi perguruan tinggi, termasuk ITS, untuk berupaya semaksimal mungkin mendorong peneliti, inventor dan unit usahanya agar mampu menghasilkan produk-produk inovatif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan dunia industri.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

“Dalam era industri 4.0 saat ini, aplikasi semacam ini akan memegang peranan yang sangat penting dan memiliki potensi bisnis yang sangat besar,” ujar Menteri Nasir.

Pada kesempatan yang sama, Rektor ITS Joni Hermana mengatakan, ITS sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang memiliki pusat unggulan iptek dan inovasi memiliki kewajiban agar selalu mendorong hasil-hasil riset sivitas akademikanya untuk dapat dijadikan produk inovasi yang memberi manfaat bagi masyarakat secara langsung dan memiliki potensi komersial.

Dia menjelaskan, hingga saat ini Kemenristekdikti telah mempercayakan ITS untuk mengelola tiga Pusat Unggulan Iptek (PUI) yakni, PUI Sistem Kontrol Otomotif (SKO), PUI Mechanics Industrial Automation (MIA), dan PUI Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut (KEKAL).

“PUI KEKAL ditetapkan oleh Kemenristekdikti sejak tahun 2008, dan melalui PUI KEKAL ITS inilah produk AISITS dikembangkan dan diciptakan,” ungkapnya.

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Sementara itu, Wakil Rektor IV ITS yang sekaligus tergabung sebagai tim peneliti dan pengembang AISITS Ketut Buda Artana menjelaskan, AISITS merupakan produk riset dan inovasi berkelanjutan atas dukungan pendanaan riset dan inovasi oleh Kemenristekdikti.

Dia menjelaskan aplikasi AISITS ini memanfaatkan data statis dan data dinamis kapal yang dikirimkan oleh kapal melalui gelombang radio dan selanjutnya mengolah data tersebut dalam logic solver untuk beberapa aplikasi yang telah tergabung di dalam sistemnya, data tersebut dimanfaatkan untuk lebih menjamin keselamatan operasional kapal dan instalasi laut, yang keluarannya berupa sistem peringatan dini real time berbasis internet dan aplikasi mobile.

AISITS merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan startup milik PT ITS Tekno Sains yang bekerja sama dengan perusahaan penyedia infrastruktur menara PT Bali Towerindo Sentra Tbk.

AISITS bisa mengirim sistem peringatan dini ketika kapal memasuki zona bahaya, yang berguna untuk melindungi kapal dari bahaya tabrakan, melindungi pipa bawah laut dari beban eksternal (jangkar dan objek lainnya), melindungi bangunan lepas pantai akibat bahaya ditabrak kapal, monitoring bahan bakar, monitoring emisi, menentukan tingkat kebahayaan operasional kapal, serta dapat pula digunakan sebagai basis dalam Sistem Informasi Managemen dan lalu Lintas Pelabuhan.

Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis

AISITS yang diluncurkan sebagai produk komersil ini juga siap dimanfaatkan langsung oleh masyarakat, pemerintah maupun perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang maritim. Serta dapat menunjang tupoksi Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Basarnas, KNKT, dan SKK Migas dalam upaya menjaga keselamatan instalasi laut dalam, seperti pipa bawah laut, offshore platform dan kabel laut.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Menteri Perhubungan Ir Budi Karya Sumadi, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sukandar, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Ir R Agus H Purnomo serta tamu undangan lainnya.(L/R01/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Universitas Lampung Sepakati MoU dengan Chosun University of Korea

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Kolom
Ekonomi