Jakarta, MINA – Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menggelar pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla guna membahas persiapan Kemah Bela Negara Tingkat Nasional di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada 1-6 Mei 2018 mendatang.
Dalam kesempatan itu, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menyampaikan Kemah Bela Negara perlu diadakan, akan menjadi dasar Indonesia untuk menjadi negara maju. Pasalnya, kemah ini akan membentuk mental masyarakat yang kuat dan berkualitas sebagai syarat untuk menjadi negara maju.
“Untuk membangun mental yang kuat tidak cukup dilakukan dalam waktu satu hari satu malam, tapi harus dilakukan sejak dini. Pendidikan kepramukaan ini melatih orang bermental kuat sejak usia dini,” ujar Adhyaksa di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (29/3).
Adhyaksa menambahkan, rasa bangga sebagai orang Indonesia paling efektif ditanamkan lewat berbagai kegiatan luar ruangan, salah satunya berkemah. Kemah Bela Negara akan mempertemukan generasi muda Indonesia dari berbagai daerah di bumi perkemahan. Ini akan meningkatkan intensitas interaksi dan gotong-royong di antara mereka, bumi perkemahan itu membuat berbagai perbedaan menjadi kekuatan.
Baca Juga: Menag RI Buka BAZNAS International Forum untuk Palestina
Cinta terhadap negara juga cinta terhadap sesama manusia, lingkungan hidup, dan lain-lain. Semua ini sudah ditanamkan dalam berbagai kegiatan Pramuka, bahkan di media sosial, Kwarnas Gerakan Pramuka juga mengaplikasikannya dalam 10 tugas Pramuka di media sosial yang pada poin keempat berbunyi ‘Membela dan mengamalkan Pancasila, NKRI, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, serta merawat harmoni dan solidaritas antarwarga media sosial’.
“Kita juga ada tagline ‘Setiap Pramuka Adalah Kantor Berita’. Maksudnya, setiap Pramuka berkewajiban menggunakan akun media sosialnya untuk membela dan mempromosikan NKRI. Intinya, semua kegiatan Gerakan Pramuka bertujuan membangun NKRI, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Karenanya, Gerakan Pramuka di 34 Provinsi, 514 Kota/Kabupaten terlibat aktif dalam gotong-royong mewujudkan cita-cita besar Indonesia,” paparnya.
Menurut pria yang murah senyum ini, Nunukan dipilih karena wilayah ini berbatasan langsung dengan Malaysia. Rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air akan semakin terasa jika diadakan di tempat tersebut. Apalagi, di daerah tersebut ada rumah warga yang ruang tamunya masuk teritorial Indonesia, sementara dapurnya masuk wilayah Malaysia. Fenomena seperti itu nantinya akan ditangkap Pramuka untuk didiskusikan.
“Setiap provinsi nanti akan mengirimkan 16 peserta ke kemah ini. Jadi, 34 provisi semuanya akan berpartisipasi,” ungkapnya.
Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lamrie yang hadir dalam kesempatan itu menyatakan terima kasih kepada Kwarnas dan Pemerintah Pusat karena daerahnya telah diberi kepercayaan untuk mengadakan Kemah Bela Negara, tepatnya di pulau sebatik. Diketahui, pulau tersebut setengahnya masuk wilayah Malaysia.
“Kami terima kasih sudah diberikan kepercayaan untuk mengadakan Kemah Bela Negara. Sebagai tuan rumah, maka kewajiban kami adalah menyiapkan segala sesuatunya agar kemah ini berjalan dengan baik dan lancar,” jelasnya.
Kunjungan ini, kata dia, tidak lain untuk menyampaikan kesiapan pemerintah daerah dalam melaksanakan kegiatan ini, sekaligus meminta kehadiran Wapres Jusuf Kalla untuk membuka acara ini. Menurutnya, masyarakat di wilayah perbatasan sangat senang bila daerahnya didatangi tokoh-tokoh nasional.
“Suatu kehormatan bagi kami dan masyarakat Nunukan bila Wakil Presiden Jusuf Kalla bisa berkenan hadir membuka acara ini. Pasti ini akan menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi kami. Masyarakat sangat senang bila didatangi tokoh-tokoh nasional,” pungkasnya. (R/R09/P1)
Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda
Mi’raj News Agency (MINA)