Maungdaw, MINA – Sumber-sumber lokal di Negara Bagian Arakan, Myanmar barat, melaporkan bahwa Tentara Arakan, kelompok separatis yang menguasai negara bagian tersebut, menahan 25 keluarga Rohingya dari Kota Maungdaw dan memaksa mereka kerja keras.
Seorang koresponden Arakan News Agency (ANA) melaporkan pada Kamis (24/7), Tentara Arakan memanggil keluarga-keluarga tersebut pada Selasa (22/7) ke kantor polisi Maungdaw, diduga untuk diinterogasi. Mereka dibebaskan sebelum ditangkap kembali keesokan harinya dan dipindahkan ke Kota Buthidaung untuk kerja paksa di jalanannya.
Seluruh keluarga, termasuk pria, wanita, anak-anak, dan lansia, dipanggil. Saksi mata mengonfirmasi bahwa keluarga-keluarga tersebut secara berkala dibawa keluar dari tahanan untuk memungut sampah, membersihkan saluran air, dan membersihkan semak-semak di jalanan Buthidaung.
Sumber itu menambahkan bahwa semua keluarga yang ditahan adalah pengungsi yang kembali ke Maungdaw setelah mengungsi akibat pertempuran dan dipulangkan dengan izin dari Tentara Arakan. Banyak keluarga dari berbagai etnis telah mengungsi ke Yangon dan kota-kota Myanmar lainnya, serta ke negara tetangga Bangladesh, akibat pertempuran tersebut. Namun, hanya warga Rohingya yang ditahan setelah mereka kembali. []
Baca Juga: Tentara Arakan Peras Muslim Rohingya yang Berkendara di Maungdaw
Mi’raj News Agency (MINA)