TENTARA ISRAEL SEMPROTKAN AIR BUSUK BERACUN PADA BALITA PALESTINA

Foto: Ahmad Nazzal/Ma'an
Foto: Ahmad Nazzal/Ma’an

Tepi Barat, 28 Rajab 1436/17 Mei 2015 (MINA) – Fotografer amatir, Ahmad Nazzal memotret pasukan Israel menyemprotkan air skunk kepada seorang di Tepi Barat yang diduduki pada Jumat (15/5).

Anak Palestina yang diidentifikasi sebagai Muhammad Riyad (5) muncul dan berdiri di depan pasukan Israel, kemudian pasukan mulai mengejarnya dengan mobil dan meyemprotnya dengan air skunk. Ma’an News Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Air skunk adalah cairan berbau busuk yang digunakan Israel untuk mengendalikan protes massa Palestina yang dapat meninggalkan bau busuk  seperti bau kotoran atau sampah selama berminggu-minggu.

Menurut organisasi hak asasi manusia Israel, B’Tselem, air skunk dikembangkan oleh perusahaan Israel, Odortec Ltd yang masih ada hubungannya dengan . Air ini disemprotkan dari mobil yang dirancang khusus untuk bisa mencapai semprotan dengan jarak 30-40 meter.

Juru bicara militer Israel melaporkan, skunk berisi bahan organik dan telah disetujui oleh Departemen Lingkungan Hidup Israel, serta Kepala Dinas Kesehatan untuk digunakan sebagai senjata pasukan Israel, meskipun kandungan cairan itu telah ditentang, kata B’Tselem.

Organisasi tersebut  mengatakan, Israel menggunakan air skunk sebagai hukuman bersama untuk warga Palestina.

Pasukan Israel menyusuri jalan desa yang dikenal sebagai wilayah demonstrasi aktif dan menyemprotkannya ke rumah-rumah warga.

Fotografer Nazzal mengunjungi Kafr Qaddum pekan ini untuk memperingati Hari Nakba Palestina yang ke-67, ketika ia menyaksikan insiden Riyad.

Empat warga Palestina juga terluka akibat api yang dinyalakan oleh pasukan Israel.

Seorang juru bicara militer Israel tidak memiliki komentar segera atas insiden tersebut. (T/P006/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Fauziah Al Hakim

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0