Beirut, MINA – Tentara Lebanon mengatakan pihaknya menembakkan gas air mata ke arah pasukan Israel di perbatasan pada Sabtu (23/9) sebagai respons terhadap bom asap yang ditembakkan ke arah pasukannya, meskipun Israel mengatakan Lebanon yang memulai konfrontasi.
Dikutip dari The New Arab, ketegangan telah berkobar di sepanjang perbatasan pada musim panas ini, dengan roket yang ditembakkan ke arah Israel saat kekerasan Israel-Palestina meningkat, dan anggota kelompok Hizbullah Lebanon yang bersenjata lengkap berhadapan dengan pasukan Israel.
“Elemen musuh Israel melanggar garis penarikan dan menembakkan bom asap ke arah patroli tentara Lebanon yang mengiringi buldoser memindahkan tanggul tanah yang didirikan oleh musuh Israel di utara garis penarikan, garis biru, di daerah Bastra,” kata tentara Lebanon dalam sebuah pernyataan.
Garis demarkasi saat ini antara kedua negara dikenal sebagai Garis Biru, sebuah perbatasan yang dipetakan oleh PBB yang menandai garis penarikan pasukan Israel ketika mereka meninggalkan Lebanon selatan pada tahun 2000.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Patroli Lebanon menanggapi serangan itu dengan menembakkan bom air mata… memaksa mereka mundur ke wilayah Palestina yang diduduki,” tambah tentara Lebanon.
Militer Israel mengatakan Lebanon-lah yang memulai kekerasan.
“Beberapa saat yang lalu, tentara IDF melihat sebuah kendaraan rekayasa melintasi Garis Biru dari Lebanon ke wilayah Israel di daerah Gunung Dov,” kata sebuah pernyataan dari militer Israel. “Sebagai tanggapan, tentara IDF menggunakan cara untuk membubarkan kerusuhan.”
“Kendaraan itu kembali ke wilayah Lebanon,” kata militer.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
UNIFIL, pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah tersebut, mengatakan, telah terjadi ketegangan pada hari Sabtu.
“UNIFIL berhubungan dengan para pihak untuk mengurangi ketegangan dan mencegah kesalahpahaman. Saat ini kami berada di lapangan, memantau situasi dan mencoba mengembalikan ketenangan di wilayah tersebut,” kata Juru Bicara UNIFIL, Andrea Tenenti. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu