Damaskus, 15 Rabi’ul Akhir 1438/14 Januari 2017 (MINA) – Kesepakatan antara pemerintah dan oposisi Suriah mengenai perbaikan sumber air ibukota Damaskus di Lembah Wadi Barada telah tercapai.
Gubernur Provinsi Alaa Ibrahim mengatakan kepada channel Ikhbariya pada Jumat (13/1), pekerja pemerintah Suriah yang terdiri dari para insinyur telah memasuki fasilitas Ain Al-Fija di Wadi Barada yang dikuasai oposisi untuk mulai memulihkan pasokan air ke ibukota setelah sepekan kekurangan. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip MINA.
“Kami telah menghentikan operasi militer di Ain Al-Fija dan memulai rekonsiliasi dengan militan di sana,” kata Gubernur Provinsi Alaa Ibrahim kepada wartawan di daerah dekat mata air. “Insya Allah, langkah-langkah cepat akan diambil untuk mengalirkan air ke Damaskus besok.”
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Kesepakatan itu dilaporkan terjadi setelah sepekan pertempuran di wilayah tersebut, 15 kilometer barat laut dari Damaskus, yang telah mengancam gencatan senjata yang dimulai sejak 30 Desember.
Pertempuran itu telah merusak infrastruktur air dan membuat sekitar 5,5 juta orang di ibukota dan sekitarnya mengalami kekurangan air.
Sebelumnya pada hari Jumat, tentara pemerintah telah maju ke Wadi Barada, merebut kendali desa Baseema dengan penembakan yang berat.
Pasukan pemerintah telah melawan oposisi di Wadi Barada selama berpekan-pekan, dan Presiden Bashar Al-Assad berjanji bahwa daerah itu akan direbut kembali dari oposisi.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
(T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama