Jakarta, MINA – Facebook mengumumkan telah menghapus ratusan halaman, grup, dan akun di platformnya untuk “perilaku tidak autentik yang terkoordinasi” di beberapa negara, seperti Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Nigeria.
Di Indonesia, Facebook mengatakan, lebih dari 100 akun palsu dihapus. Akun-akun tersebut memposting konten terkait isu Papua yang sedang bergejolak baik dalam bahasa Inggris ataupun Indonesia.
“Ini adalah jaringan halaman yang dirancang untuk tampil seperti organisasi media lokal dan organisasi advokasi,” kata David Agranovich, Pemimpin Global Facebook untuk Gangguan Ancaman, seperti dikutip dari Arabnews, Ahad (6/10).
Ia mengatakan, timnya telah memantau Indonesia sehubungan dengan meningkatnya ketegangan di Papua, telah melacak akun palsu, yang akan menyebarluaskan konten, membeli iklan, dan mendorong orang ke situs lain.
Baca Juga: TNI Kembali Berangkatkan Bantuan Kemanusiaan untuk Myanmar
Telah terjadi lonjakan protes dan kerusuhan sejak akhir Agustus di wilayah Papua, setidaknya 33 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka dalam kerusuhan yang telah terjadi.
Sebelumnya, para peneliti secara independen memperingatkan, pada bulan September telah terjadi peningkatan akun Twitter dan Facebook palsu terkait isu Papua. (T/Sj/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga H+1 Idul Fitri, 1,9 Juta Kendaraan Keluar Jakarta