“THAILAND HALAL ASSEMBLY” PERTAMA DIGELAR AKHIR TAHUN INI

poster-halal-assembly-re02

Logo Thailand Halal Assembly. (Foto: Thailand Halal)
Logo Assembly. (Foto: Thailand Halal)

Bangkok, 28 Shafar 1436/21 Desember 2014 (MINA) – Sejalan dengan semangat membangun sistem standar halal dunia, Thailand menjadi tuan rumah pengkajian Halal dunia “Thailand Halal Assembly” pertama, 28-30 Desember 2014 di Bangkok Convention Center, Central World, Thailand.

Even tersebut diselenggarakan atas kerjasama Pusat Sains Halal Universitas Chulalongkorn, Majelis Islam Thailand Tengah dan Institut Standar Halal Thailand, acara itu dirancang untuk membantu meningkatkan standar dan halal dibuat di Thailand untuk memenuhi pasar Islam yang berkembang pesat, baik di Asia dan di seluruh dunia.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chanocha pun diagendakan akan menyampaikan pidato pembukaan dalam acara yang dihadiri sekitar 5.000 delegasi dari seluruh dunia.

Putra Indonesia, Prof. , cucu pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan menjadi pelopor seminar internasional tersebut mengatakan, sebagaimana rilis resmi yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), even akbar itu juga direncanakan akan meluncurkan “Thailand Diamond Halal”.

Tujuan utama peluncuran “Thailand Diamond Halal”, sebuah konsep merek di mana semua produk dan jasa halal yang bersumber di Thailand akan dipasarkan dan diekspor. Satu pertemuan dalam konferensi itu akan dikhususkan khusus untuk Pariwisata Halal dan Perhotelan serta Pariwisata Medis Halal.

Winai Dahlan, Direktur Pendiri Pusat Sains Halal Universitas Chulalongkorn, menyatakan, untuk memperkenalkan produk halal Thailand di pasar dunia melalui “Thailand Halal Assembly”, pihaknya telah mengundang para eksekutif senior dari seluruh dunia, termasuk Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka.

“Acara ini menjadi ajang perkenalan dengan lebih dari 120.000 produk dan jasa halal buatan Thailand, yang sekarang akan dikenal sebagai ‘Thailand Diamond halal’,” kata Winai.

Pusat Sains Halal Universitas Chulalongkorn telah bekerja sama dengan Majelis Islam Thailand menjadi satu-satunya lembaga sertifikasi halal resmi di Thailand dan Institut Standar Halal di Thailand untuk mendukung sertifikasi halal dengan kualitas terbaik.

Lebih dari 120.000 produk Thailand telah bersertifikat halal tidak hanya untuk melayani lebih dari enam juta Muslim di Thailand tetapi selain untuk Muslim juga mengenai kesadaran kesehatan bagi non-Muslim di seluruh dunia.

Dukungan Pemerintah

Pemerintah Thailand telah memberikan dukungan yang kuat pada acara tersebut karena manfaat yang diperoleh dalam integrasi social, budaya dan ekonomi regional ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai berlaku 2015 mendatang, diperkirakan 650 juta penduduk dari 10 negara ASEAN, di antaranya sekitar 46 % penduduk Muslim.

Sementara Dr. Pakorn Piyakorn, Direktur Institut Standar Halal menambahkan, ada sekitar enam juta Muslim di Thailand, menjadi faktor pendukung pembangunan di negara itu.

“Dengan memperbarui sertifikasi dan standar (halal) kami, tahun depan produk dan layanan ini akan menjadi jauh lebih dikenal di seluruh dunia,” ujar Pakorn sebagaimana dikutip Halal Focus.

Selain Thailand Halal Expo 2014, yang telah menarik sekitar 200 peserta pameran, acara ini akan mencakup konferensi ilmiah serta lokakarya untuk membantu peserta dan delegasi membahas berbagi pengetahuan tentang kemajuan di negara-negara Islam lainnya.

Delegasi konferensi dan pengunjung perdagangan akan datang dari negara-negara Muslim minoritas; seperti, Afrika Selatan, India, Rusia, Inggris, Singapura dan Selandia Baru.

Otoritas Pariwisata Thailand Gubernur Thawatchai Arunyik menyatakan mendukung dan akan menyambut semua delegasi dalam pertemuan penting itu.

“Ini akan memberikan kontribusi yang sangat penting menuju integrasi ASEAN, meningkatkan perjalanan intra-regional dan membantu Thailand menarik lebih banyak pengunjung dari dunia Islam, yang meliputi liburan, perjalanan bisnis dan MICE (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran),” ujar Thawatchai.

Thailand memproyeksikan pertumbuhan yang kuat pada pengunjung dari negara-negara Muslim, khususnya Indonesia dan Malaysia, terutama setelah Masyarakat Ekonomi ASEAN berlaku. Pengunjung dari Uni Emirat Arab, Qatar dan Kuwait merupakan negara termasuk kategori tertinggi wisatawan Muslim yang berkunjung ke Thailand. Mereka juga memainkan peran utama dalam membantu untuk mengisi kamar hotel di “Musim hijau”, bulan-bulan saat pengunjung dari pasar tradisional di Eropa dan Amerika Utara mengalami sedikit penurunan.(L/R05/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0