Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr. Yuni Cahyati : Tiga Cara Hapus Tato Permanen

Admin - Sabtu, 27 Januari 2018 - 19:10 WIB

Sabtu, 27 Januari 2018 - 19:10 WIB

146 Views ㅤ

Salah seorang peserta tampak santai meski tato di tangannya sedang dilaser. Foto: Rahmie/MINA

]

Salah seorang peserta hapus tato tampak santai meski tato tangannya sedang dilaser. Foto: Rahmie/MINA.

Jakarta, MINA – Kepala Pelayanan Kesehatan pada Islamic Medical Service (IMS), dr Juni Cahyati mengatakan, setidaknya ada tiga cara menghapus tato permanen di tubuh.

“Pertama bedah dengan mengambil kulit dari anggota tubuh yang lain, kedua dengan mengamplas kulit, dan yang ketiga dengan laser,” katanya dalam penjelasan pada acara Program Hapus Tato yang diadakan Majlis Taklim Telkomsel (MTT) dan IMC mulai Sabtu (27/1) di halaman Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Tebal Jumat Ini, Sebagian Hujan

Menurutnya, metode laser relatif memiliki resiko kecil dibanding dengan bedah dan mengamplas kulit.

“Jika belum lama memakainya itu masih di atas permukaan kulit, mungkin beberapa kali saja, namun jika di bawah permukaan kulit akan memerlukan waktu dan perlu beberapa kali laser,” katanya.

Dia menjelaskan, di dalam warna tato itu  terdapat zat yang disebut Benzopyrene yang biasa terdapat pada aspal, kemudian dalam menghapus tato faktor lama atau tidaknya  bertato, dan tergantung pada warna-warna  tato yang digunakan.

“Jika warna yang agak gelap seperti biru, hitam dan merah, akan bisa hilang karena laser tersebut memiliki target mengikuti melanin dalam tubuh, tapi jika kuning agak sulit hilangnya,” tambahnya.

Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online

Program hapus tato ini diikuti oleh 1.100 peserta yang mendaftar dalam waktu pendek.  Sangat antusias diikuti oleh pemilik tato yang memilih hijrah, menghapus tato, terutama sekali agar dapat beribadah dengan benar. Padahal semula   quota yang disediakan panitia hanya untuk sebanyak 250 orang. Malahan hingga pendaftaran ditutup peminat terus berdatangan. (L/P3/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia