Mogadishu, MINA – Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada Rabu (11/8) menyerukan tindakan cepat untuk mengambil langkah-langkah menghilangkan kerawanan pangan dan penyakit di Somalia.
Direktur Regional IFRC untuk Afrika Mohammed Mukhier mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis, Somalia adalah salah satu “tempat paling berisiko di bumi” untuk hidup dengan masalah seperti bencana terkait iklim, konflik, dan wabah COVID-19, yang berdampak buruk pada setidaknya 3 juta orang, Anadolu melaporkan.
Pernyataan itu mencatat, satu dari empat orang menghadapi “tingkat kerawanan pangan akut yang tinggi dan lebih dari 800.000 anak di bawah usia lima tahun berisiko kekurangan gizi akut kecuali mereka menerima perawatan dan bantuan makanan segera.”
“Kami melakukan yang terbaik untuk berkontribusi pada pengurangan kelaparan dan penyakit. Tapi, sejujurnya, bantuan yang tersedia tetap setetes di lautan, mengingat skala penderitaan,” kata Mukhier.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Ia mengatakan, IFRC mencari sekitar $9,4 juta memenuhi kebutuhan dan mendukung Masyarakat Bulan Sabit Merah Somalia untuk membantu lebih dari 563.000 orang selama 18 bulan.
Bantuan keuangan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, kesehatan dan gizi, air, sanitasi dan kebersihan, isu-isu gender dan inklusi serta membantu masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi penyakit lainnya. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza