Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga Nelayan Indonesia Diculik di Perairan Sabah

Syauqi S - Selasa, 11 September 2018 - 16:59 WIB

Selasa, 11 September 2018 - 16:59 WIB

5 Views ㅤ

(Foto: CNA)

Sabah, MINA – Tiga nelayan Indonesia diculik pada Selasa (11 September) oleh orang-orang bersenjata di perairan Semporna, di lepas pantai sebuah kota di negara bagian Sabah, Malaysia Timur.

Situs berita Star melaporkan, tiga korban dan satu orang lainnya berada di kapal penangkap ikan berlabuh di dermaga Pulau Gaya ketika penculikan berlangsung selama jam malam sekitar pukul 01.00 dini hari waktu setempat. Demikian Channel NewsAsia melaporkan yang dikutip MINA.

Orang keempat – yang lolos penculikan – mengatakan kepada polisi bahwa dia telah mendengar suara mesin kapal yang dimatikan dan melihat aliran listrik diputus, kata laporan itu, mengutip kepala polisi Sabah, Omar Mammah.

“Dia bersembunyi di sebuah kompartemen di depan perahu. Dia melihat dua pria bersenjata bertopeng dengan pakaian gelap datang ke kapal,” kata Omar, menambahkan saksi mata itu telah memberi tahu polisi tentang insiden itu sekitar pukul 02.00 pagi.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Polisi belum menerima informasi atau pemberitahuan tentang permintaan uang tebusan yang berkaitan dengan insiden itu, yang sedang diselidiki, kata Star.

Pemeriksaan awal menunjukkan penculik bertopeng membawa senapan M16.

Situs berita Star juga melaporkan orang-orang bersenjata berbicara dalam bahasa Suluk, sebuah dialek yang digunakan di Provinsi Sulu, Filipina.

Para korban dan penculik belum dapat diidentifikasi, kata Omar, menurut kantor berita Bernama.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

“Namun, kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa para penculik termasuk kelompok yang menculik untuk menuntut tebusan; sejauh ini, kami belum menerima kontak dari pihak manapun yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan itu,” tambahnya.

Jam malam untuk di laut selama 12 jam dari pukul 18.00 hingga 06.00 pagi diberlakukan sejak empat tahun lalu dan mencakup hingga tiga mil laut dari Tawau, Semporna, Kunak, Lahad Datu, Kinabatangan, Sandakan, dan Beluran.

Insiden itu adalah penculikan pertama yang terjadi di Sabah dalam dua tahun terakhir ini.

Pada 8 Desember 2016, serangkaian penculikan oleh sekelompok tujuh orang bersenjata terjadi di perairan Lahad Datu dan Semporna, menyebabkan tiga pria bersenjata tewas.

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Wilayah ini memiliki sejarah insiden penculikan, banyak di antaranya dipimpin oleh kelompok militan Abu Sayyaf yang bermarkas di Jolo, ibu kota Sulu, Pilipina Selatan. (T/R11/P1)

Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
MINA Sport
Asia
Asia