Tiga Pekan Biden Belum Telepon Netanyahu, Picu Pertanyaan

Washington, MINA – Sudah tiga pekan sejak menjabat sebagai Presiden AS, Joe Biden hingga saat ini belum nelepon  PM Israel Benjamin Netanyahu. Hal ini menurut beberapa kalangan, memicu berbagai pertanyaan.

Padahal Biden setidaknya telah melakukan 11 panggilan ke para pemimpin asing, termasuk percakapan dua jam dengan Presiden China.

“Saya pikir pemerintahan baru ingin mengirim pesan. Pesan itu telah terkirim. Saatnya untuk melanjutkan,” komentar Danny Danon, mantan Duta Besar Israel untuk PBB. MEE melaporkan, Jumat (12/2).

Presiden sebelumnya, Donald Trump dan Barack Obama menghubungi perdana menteri Israel pada dua hari pertama setelah dilantik.

Dalam konferensi pers pada Kamis (11/2), Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki membahas rumor seputar tidak adanya panggilan itu, mengatakan bahwa Presiden Biden “berharap” untuk berbicara dengan Netanyahu dan menyoroti “hubungan jangka panjang” mereka.

Namun Psaki tidak memberikan tanggal atau waktu tertentu kapan mereka akan berbicara, dan tidak menjelaskan alasan penundaan. Psaki hanya mengatakan “Presiden akan segera berbicara dengannya”.

Sementara itu, pejabat tinggi AS lainnya, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan semuanya telah berbicara dengan rekan-rekan Israel mereka dalam beberapa pekan terakhir.

Jacob Kornbluh, reporter politik senior untuk webzine Forward Yahudi Amerika, pada Jumat mengatakan bahwa belum adanya panggilan telepon Biden memiliki tujuan.

Sementara itu, Ben Rhodes, wakil penasihat keamanan nasional Obama untuk komunikasi strategis, mengatakan keengganan Biden  menghubungi Netanyahu seharusnya tidak mengejutkan, mengingat perlakuan Netanyahu terhadap mantan pemerintahan Obama di mana Biden menjadi Wakil Presiden.

“Bibi (Netanyahu) telah menghabiskan bertahun-tahun tanpa henti merusak ketika masa pemerintahan Obama-Biden, maka dia tidak berada di daftar teratas,” kata Rhodes.

Pada 2015, Netanyahu berbicara di sesi gabungan Kongres tanpa memberi tahu Gedung Putih dan mendesak anggota parlemen untuk mencegah upaya Obama mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.

Tapi diperkirakan keengganan Biden untuk mengadakan pembicaraan telepon dengan Netanyahu bukanlah berarti penolakan terhadap status Israel sebagai salah satu sekutu paling berharga Washington.

Sejak menjabat, Presiden Biden, pendukung kuat Israel sepanjang karir politiknya yang panjang, telah menjelaskan bahwa AS tidak berniat membalikkan perubahan kebijakan era Trump yang kontroversial, yaitu pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Biden juga berjanji untuk mempertahankan kedutaan AS untuk Israel di Yerusalem.

Ia juga berjanji untuk tidak pernah memaksakan persyaratan pada bantuan militer AS, meskipun ada seruan dari partainya, Demokrat yang progresif untuk melakukannya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.