Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TIGA TERSANGKA PENYERANGAN PARIS DITEMBAK MATI

Rudi Hendrik - Sabtu, 10 Januari 2015 - 21:10 WIB

Sabtu, 10 Januari 2015 - 21:10 WIB

875 Views

Empat tersangka penyerangan di Paris. (Foto: CNN)
Empat tersangka penyerangan di Paris. (Foto: CNN)

Empat tersangka penyerangan di Paris. (Foto: CNN)

Paris, 19 Rabi’ul Awwal 1436/10 Januari 2015 (MINA) – Tiga orang bersenjata yang diduga terlibat dalam serangan terburuk di Perancis dalam beberapa dekade terakhir, tewas pada Jumat (9/1).

Said Kouachi, 34 tahun, Cherif Kouachi, 32 tahun, dan Amedy Coulibaly, 32 tahun, tewas dalam dua operasi,” kata jaksa Paris, Francois Mollins dalam konferensi pers di kota, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan Sabtu.

Pasukan khusus dan polisi Perancis terpusat di dua titik lokasi penyanderaan terpisah pada Jumat malam, satu di bisnis percetakan di sebuah desa utara Paris dan yang lainnya di supermarket halal di ibukota.

Di desa Dammartin-en-goele, 25 km dari Paris, dua bersaudara Kouachi tewas ketika ledakan dan tembakan meletus selama operasi untuk mengakhiri pengepungan kedua tersangka penembakan kantor Majalah Charlie Hebdo itu.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Kedua pria bersenjata berdarah Aljazair-Perancis itu berlindung di dalam toko percetakan setelah sebelumnya Said terluka oleh polisi selama pengejaran.

“Kouachi bersaudara keluar dari gedung dan mulai menembak,” kata Mollins. “Anggota pasukan keamanan khusus Perancis, National Gendarmerie Intervention Group (GIGN), menyerang balik dan melemparkan granat, dua pria bersenjata tewas.”

Mollins mengatakan, total ada 16 orang yang ditahan dalam penyelidikan serangan, termasuk istri Cherif Kouachi.

Sementara di bagian timur Paris, Coulibaly dan empat sandera tewas setelah pasukan keamanan juga bergerak menyerbu supermarket, di mana ia dan rekan perempuannya telah menahan lebih 12 orang sandera. Coulibaly mengancam akan membunuh para sandera jika pengepungan pada Kouachi bersaudara di toko percetakan belum diangkat.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

“Empat sandera tewas, lima sandera dan tiga petugas terluka, tiga dari mereka mengalami luka serius,” kata Mollins.

Sebelumnya, Coulibaly memasuki supermarket di Porte de Vincennes di timur Paris dan melepaskan tembakan.

Foto Coulibaly dan mantan pacarnya dipublikasikan oleh polisi pada hari yang sama, yang mengatakan pasangan itu dicari sehubungan dengan pembunuhan polisi 27 tahun, Clarissa Jean-Philipp di Montrouge pada Kamis.

Mantan pacar Coulibaly, Hayat Boumeddien, berhasil lolos dari pengepungan supermarket dan menjadi buron.

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Cherif dan Saïd Kouachi berada dalam pelarian sejak Rabu (7/1) setelah 12 orang tewas, termasuk empat kartunis satir Perancis, dan dua petugas polisi tewas dalam serangan di markas Majalah Charlie Hebdo di Paris.

Al-Qaeda cabang Yaman telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan di kantor majalah Perancis Charlie Hebdo, dan mengatakan penembakan itu adalah operasi untuk mengajar Perancis tentang batas kebebasan berekspresi.

Charlie Hebdo telah berulang kali menerbitkan kartun yang melecehkan Nabi Muhammad.

Beberapa menit sebelum kantornya diserang, mereka memposting kartunnya di Twitter yang menyindir pimpinan kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza

Namun staf di Charlie Hebdo mengatakan, mereka memutuskan untuk menerbitkan seperti biasa majalah mereka pada Rabu depan dan akan mencetak 1 juta eksemplar edisi khusus. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Demonstrasi Meletus di Paris Protes Galang Dana Zionis

Rekomendasi untuk Anda