Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga Wartawan Vox Pop Mesir Dipukuli dan Disetrum di Dalam Penjara

Rudi Hendrik - Senin, 3 Oktober 2016 - 11:21 WIB

Senin, 3 Oktober 2016 - 11:21 WIB

228 Views

Foreign journalists hold banners as they march to the Egyptian Embassy to show support to Peter Greste, an Australian journalist who was arrested and detained in Cairo while on assignment for Qatar-based Al-Jazeera network, on December 29, 2013, in Nairobi, on February 4, 2014. Greste and two others journalists are accused of spreading lies harmful to state security and joining a terrorist organisation.AFP PHOTO/SIMON MAINA (Photo credit should read SIMON MAINA/AFP/Getty Images)

Kairo, 2 Muharram 1438/3 Oktober 2016 (MINA) – Tiga wartawan Mesir ditahan oleh keamanan di Kairo setelah melakukan wawancara Vox Pop kepada warga di jalan, menurut pengacara mereka, ketiganya dipukuli dan disetrum di penjara.

Fatma Serag, pengacara dari wartawan bernama Ossama Al-Bishbishi, Mohamed Hassan dan Hamdy Mokhtar mengatakan, ketiganya dituduh sebagai anggota sebuah organisasi ilegal dan “menyebarkan berita palsu”.

Pejabat keamanan dan anggota serikat wartawan Mesir mengatakan pada Ahad (2/10), ketiganya ditangkap pada tanggal 26 September dan dipenjara selama 15 hari. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip MINA.

Serag mengatakan, para wartawan sedang syuting segmen tentang pakaian Islam ketika polisi menangkap mereka.

Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang

Pejabat serikat Khaled Elbalshy mengatakan kepada AFP, ketiganya melakukan wawancara dengan orang yang lewat di dekat gedung sindikat wartawan.

Vox Pop adalah istilah Latin yang berarti “suara rakyat”.

Pejabat keamanan mengatakan bahwa ketiga orang itu telah membuat film tanpa izin yang diperlukan.

Di bawah pemerintahan Al-Sisi, banyak wartawan dalam negeri dan asing yang ditangkap dengan tudingan menjadi bagian dari organisasi terlarang atau “menyebarkan berita palsu”.

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Pada bulan Mei lalu, polisi menggerebek sindikat wartawan dan menangkap dua wartawan yang dituduh melakukan “protes menghasut” terhadap pemerintah.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan, pemerintah Presiden Abdel Fattah Al-Sisi telah mencoba untuk menekan semua oposisi sejak mantan panglima militer menggulingkan pendahulunya Muhammad Mursi pada 2013. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Timur Tengah
Timur Tengah