Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Arkeolog Saudi-Tiongkok Temukan Harta Karun Kuno di Al-Sirrain

Rudi Hendrik Editor : Arif R - 21 jam yang lalu

21 jam yang lalu

16 Views

Komisi Warisan Arab Saudi telah menyelesaikan musim ketiga penggalian arkeologi di situs Al-Sirrain di provinsi Al-Lith, wilayah Makkah. (SPA)

Makkah, MINA – Tim gabungan arkeolog Arab Saudi dan Tiongkok telah menyelesaikan musim ketiga penggalian di situs Al-Sirrain, di Provinsi Al-Lith, wilayah Makkah, dengan temuan sejumlah harta karun kuno.

Komisi Warisan Arab Saudi mengatakan, proyek tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan tiongkok/">Administrasi Warisan Budaya Nasional Tiongkok sebagai bagian dari perjanjian bilateral untuk bertukar keahlian dalam penggalian arkeologi, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, Selasa (18/3).

Hal ini bertepatan dengan tiongkok-2025/">Tahun Budaya Saudi-Tiongkok 2025, yang menampilkan inisiatif budaya bersama. Tujuannya untuk memperkuat pertukaran budaya dan menyoroti hubungan historis antara kedua peradaban melalui Jalur Sutra.

Kolaborasi itu mencerminkan komitmen Arab Saudi dan Tiongkok untuk mendukung penelitian sejarah dan mendokumentasikan warisan bersama.

Baca Juga: Yaman Serang Kapal Induk AS di Laut Merah untuk Keempat Kalinya Dalam 72 Jam

Penggalian itu juga bertujuan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang situs tersebut dengan mempelajari area pemukiman, tata kota, dan koneksi ke pusat kota lainnya. Penggalian tersebut juga berupaya untuk mendokumentasikan fitur struktural, termasuk bagian dari tembok kota, menara, dan gerbang.

Para peneliti menemukan berbagai artefak, termasuk tembikar, bejana batu, barang-barang dekoratif, dinar emas dari pertengahan abad kedua Hijriah, dan porselen Cina. Batu nisan dengan ukiran unik juga ditemukan.

Survei tersebut mengidentifikasi fitur arsitektur utama, termasuk fondasi dinding dan batu nisan, yang menyoroti signifikansi situs tersebut di sepanjang Jalur Sutra Maritim.

Kota pelabuhan tersebut berkembang pesat hingga akhir abad ketiga Hijriah, mencapai puncaknya pada abad kelima dan keenam Hijriah. Kota ini tetap menjadi salah satu situs arkeologi terbesar di pantai Laut Merah, menurut SPA.

Baca Juga: Arab Saudi Kecam Serangan Israel di Jalur Gaza

Komisi Warisan berkomitmen untuk melestarikan barang antik dan memajukan penelitian arkeologi di seluruh Kerajaan, SPA menambahkan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Houthi Ancam Tingkatkan Operasi di Laut Merah

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Kolom
Indonesia
MINA Health