Srinagar, 24 Ramadhan 1438/19 Juni 2017 (MINA) – Kemenangan mendebarkan Pakistan melawan India di final ICC Champions Trophy 2017 pada Ahad (18/6), dirayakan oleh warga Kashmir dengan berpesta di jalanan.
Sukacita warga Kashmir yang menonton final International Cricket Council (ICC) itu dimulai sore hari, ketika Pakistan melakukan bat dan boundary yang melintasi pagar. Petasan mulai meletus dan berlanjut sampai larut malam.
Di sela-sela tontonan, ketika tim Pakistan unggul, seorang imam di sebuah masjid di Sopore berdoa “Ya Allah beri kami rasa hormat hari ini” yang ditanggapi “amin” oleh semua orang. Demikian Kashmir Reader memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Ketika Pakistan menghancurkan tim India dengan 180 run, masjid-masjid di banyak tempat meneriakkan slogan pro-Pakistan dan anti-India. Lagu kebangsaan Pakistan juga dinyanyikan di banyak tempat di wilayah negara bagian Jammu dan Kashmir, India tersebut.
Baca Juga: Menlu AS Antony Blinken Dijuluki “Menteri Berdarah, Menteri Genosida”
Di pusat kota Srinagar, para pemuda melepaskan kembang api secara terus menerus. Ketika Pakistan hampir mengalahkan India, pemuda berkumpul di pasar Kashmir sambil meledakkan kembang api satu per satu.
“Tidak masalah sekarang, kapan Pakistan nanti menang. Untuk saat ini, setiap saat harus dihargai,” kata seorang pemuda bernama Arif Ahmad di lapangan Karan Nagar.
Demonstrasi pro-kemerdekaan Kashmir juga dilakukan untuk merayakan kemenangan Pakistan.
Di Safa Kadal, puluhan pemuda membawa slogan-slogan pro-Pakistan, pro militan Lashkar dan slogan-slogan pro-Islam, mereka membakar kembang api.
Baca Juga: PM Baru Lebanon Janji Bangun Kembali Rumah-Rumah yang Dihancurkan Israel
Perayaan serupa diadakan di Kashmir Selatan dan utara.
Di dalam kampus Universitas Kashmir, para mahasiswa merayakan kemenangan Pakistan di asrama mereka.
Klip audio dari mahasiswa perempuan yang meneriakkan slogan-slogan pro-Pakistan segera diunggah di situs jejaring sosial.
“Kami orang Pakistan dan Pakistan adalah milik kami,” bunyi slogan yang bergema di kampus-kampus di Kashmir.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Ditangkap setelah Petugas Grebek Rumahnya
Kashmir yang menjadi sengketa sejak tahun 1947 kini berada di dalam pendudukan India. Warga Kashmir sudah lama memperjuangkan kemerdekaan mereka dan ingin bergabung dengan Pakistan. (T/RI-1/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Oslo Tuan Rumah Pertemuan Ketiga Koalisi Global untuk Krisis Palestina