Jakarta, MINA – Tim Robotik mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih kemenangan dalam “Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest di Trinity College Hartford”, Amerika Serikat pada 13-15 April 2019.
Mereka memenangkan dua jenis kategori, yaitu kategori Robot Berkaki (juara 1 dan 2) dan kategori Robot Beroda (juara 2). Anggota Tim Robotika UMM itu terdiri dari lfan Achmadillah Fauzi sebagai perancang pemograman, Rohmansyah sebagai perakit perangkat keras, serta seorang perempuan bernama Ken Dedes Maria Khunty yang mengurusi bagian mekanik, demikian keterangan tertulis Kemenristekdikti yang diterima MINA, Sabtu (20/4).
“Kunci keberhasilan sebagai tim yang jadi juara dunia ialah koordinasi. Koordinasi itu harus, terutama dari mas Rohman dan Mbak Ken di awal-awal itu harus sesuai dengan keputusan riset masing-masing,” ujar Fauzi.
Koordinasi itu menghasilkan setidaknya dua keunggulan yang menjadikan robotnya mampu menjungkalkan tim pesaing dari negara-negara lain, seperti Tiongkok yang menjadi saingan berat. Keunggulan pertama mereka ialah soal dimensi robot yang cukup kecil. Sehingga manuver di setiap ruangan dan rintangan dapat lebih akurat.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Harapan mereka untuk generasi robotik Indonesia ke depannya dapat lebih berprestasi lagi di tingkat Internasional.
“Harapannya semoga tim-tim yang akan menjadi wakil dari Indonesia lagi akan lebih semangat mengerjakan robot-robotnya karena risetnya juga tidak hanya di satu atau dua komponen, tetapi ribuan komponen yang harus kita riset,” pesan Fauzi.
Sebelum berangkat ke Amerika, Tim Robotika UMM ini menjadi juara I pada kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) dalam gelaran Kontes Robot Indonesia (KRI) yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan, Belmawa.
Setelah menjadi juara, melalui surat penugasan Ditjen Belmawa Kemenristekdikti Republik Indonesia, mereka diberangkatkan ke Amerika Serikat untuk mengikuti kontes robot internasional yang kini mereka juarai. Tujuan pengiriman juara KRI pada kompetisi Internasional adalah untuk memberikan kesempatan bagi ilmuwan potensial untuk mengasah kemampuannya dan mencapai prestasi dalam tingkat internasional.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Kemenristekdikti pun akan memberikan penghargaan kepada seluruh anggota.
“Kami punya beasiswa ekstrakulikular. Pada tanggal 02 Mei mendatang mereka akan dihadirkan dan diberi apresiasi,” tutur Didin Wahidin, Direktur Kemahasiswaan, Belmawa.
Penghargaan rencananya akan diberikan langsung oleh Menristekdikti, Moh. Nasir, serta Dirjen Belmawa, Ismunandar. Didin juga menambahkan, generasi muda memang semestinya memiliki kepercayaan diri.
“Bangsa ini adalah bangsa besar yang siap bertanding dengan bangsa lain dan siap bersanding dengan bangsa lain,” ujarnya. (R/Ais/P1
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia