Cimahi, MINA– Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Farid Zanzabil Al-Ayubi berbagi kisah nyata dan pengalaman di Gaza dan meningkatkan Literasi Aqidah Baitul Maqdis.
Kegiatan ini berlangsung di Kutab Cimahi, Bandung, Jumat malam (8/11) dengan tujuan untuk meningkatkan literasi mengenai Palestina, terutama dalam konteks Ardh Mubarakah (Tanah yang Diberkahi) dan Baitul Maqdis, yang memiliki posisi sangat penting dalam aqidah umat Islam.
Dalam sesi berbagi cerita, Farid menceritakan pengalaman langsung yang ia alami selama berada di Gaza.Ia menggambarkan bagaimana kehidupan sehari-hari masyarakat Palestina sangat terpengaruh oleh blokade dan serangan yang terus-menerus.
“Apa yang saya saksikan di Gaza penderitaan yang tak terbayangkan, namun juga semangat yang luar biasa dari rakyat Palestina untuk bertahan dan terus berjuang,” kata Farid. “Meskipun berbagai rintangan, mereka tetap menjaga semangat dan keyakinan mereka, terutama terhadap tanah suci Baitul Maqdis.”
Baca Juga: Erupsi Gunung Lewotobi NTT, Warga Mengungsi Capai 10 Ribu Lebih
Baitul Maqdis, yang di dalam ajaran Islam dikenal sebagai tempat yang sangat mulia, memegang peranan penting dalam perjalanan hidup para Nabi danRrasul.
“Farid memaparkan bagaimana Masjid Al-Aqsa, yang terletak di Baitul Maqdis, menjadi saksi dari berbagai peristiwa besar dalam sejarah Islam, seperti Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam,” katanya.
Melalui cerita ini, Farid ingin menekankan pentingnya menjaga dan melindungi Baitul Maqdis, baik dari aspek fisik maupun spiritual.
Acara yang dihadiri oleh banyak wali santri di Kutab Cimahi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang Baitul Maqdis dan aqidah yang berkaitan dengan tanah suci tersebut.
Baca Juga: Jangan Sampai Genosida di Palestina Menjadi ‘Lumrah’ di Mata Kita
Farid menjelaskan bahwa Baitul Maqdis bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga memiliki makna yang sangat dalam dalam perjalanan spiritual umat Islam.
“Ketika kita memahami sejarah Baitul Maqdis, kita juga mempelajari kisah para nabi yang pernah berada di sana, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, hingga Nabi Muhammad SAW yang diangkat ke langit dari tempat tersebut. Hal ini harus dijaga dalam setiap sanubari umat Islam,” jelas Farid.
Farid juga memaparkan kisah-kisah inspiratif dari para nabi yang memiliki perjalanan di wilayah tersebut, membuka wawasan tentang pentingnya Baitul Maqdis dalam kehidupan umat Islam.
“Sejarah ini tidak hanya menjadi pengetahuan, tetapi juga kekuatan bagi kita untuk selalu menjaga dan memperjuangkan kemuliaan tempat ini,” tambah Farid.
Baca Juga: Slogan “Al-Aqsa Haqquna” Bahagiakan Hati Warga Palestina
Selain berbagi pengetahuan tentang Baitul Maqdis, Farid juga memberikan update terkini mengenai kondisi di Gaza.
Ia menyampaikan bahwa meskipun ada upaya internasional untuk memberikan bantuan, Gaza tetap berada dalam kondisi yang sangat sulit. Blokade yang diberlakukan oleh pihak zionis Israel menyebabkan keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar, seperti pangan, obat-obatan, dan layanan kesehatan.
“Di Gaza, saya melihat anak-anak yang menderita karena kekurangan gizi dan obat-obatan. Namun, semangat mereka untuk hidup, dan keinginan mereka untuk belajar tentang agama dan sejarah mereka tetap kuat,” ungkap Farid Relawan di Gaza selam 3 tahun 10 bulan.
Dalam acara ini, Farid juga memperkenalkan Aqsa Working Group (AWG), sebuah lembaga yang dibentuk dalam rangka mewadahi dan mengelola upaya kaum muslimin untuk pembebasan Masjidil Aqsa
Baca Juga: Ulama Palestina: Masjid Al-Aqsa Mustahil Terbebas Tanpa Ahli Al-Qur’an
“AWG sangat berperan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina. Saya mengajak seluruh umat Islam, termasuk para wali santri, untuk lebih peduli dan terlibat dalam usaha-usaha membantu Palestina. Salah satunya melalui AWG, yang berkomitmen untuk memfasilitasi berbagai bantuan,” jelas Farid.
Sebagai penutup, Farid menekankan pentingnya peran umat Islam dalam memperjuangkan dan melindungi Baitul Maqdis. Dalam konteks aqidah, Baitul Maqdis bukan hanya tempat suci yang harus dihormati, tetapi juga simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia.
Ia mengingatkan bahwa menjaga Baitul Maqdis adalah kewajiban setiap Muslim, baik dengan doa, solidaritas, maupun perjuangan nyata.
“Menjaga Baitul Maqdis bagian dari menjaga aqidah kita. Tanpa pemahaman yang baik tentang sejarah dan kedudukan tempat ini, kita akan kehilangan arah dalam memperjuangkan kebebasan Palestina,” ungkap Farid menegaskan. []
Baca Juga: Indonesia Minta Korsel Upayakan Pencarian ABK WNI Tenggelam di Perairan Jeju
Mi’raj News Agency (MINA)