Bekasi, MINA – Produser Hafiz Cilik Indonesia periode pertama hingga ketiga, Erwin Amirul memberikan beberapa tips mengajarkan Al-Quran kepada anak di usia dini.
Menurut Erwin, ada beberapa tips dalam mengajarkan Al-Quran kepada anak. Pertama, mendengarkan bacaan Al-Quran kepada anak. Kedua, menjauhkan anak dari alat-alat elektronik. Ketiga, mengajarkan kepada anak untuk mengaitkan segala sesuatu dengan Allah.
Erwin memiliki dua anak kembar yang diberi nama Al-Ghazali dan Al-Khalafi. Keduanya sudah hafal tiga juz dan beberapa surat seperti Al-Baqarah, An-Najm, Ath-Thur serta memiliki bacaan yang indah di usia yang relatif muda, lima tahun.
“Saya bersama istri mendengarkan Al-Quran kepada kembar Al (Al-Ghazali dan Al-Khalifi) sejak usia satu tahun delapan bulan,” ujar Erwin di sela-sela Silaturahmi Akbar (Silatbar) kedua di Islamic Center Bekasi, Ahad (5/11).
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Erwin mengaku, dirinya enggan memberikan alat-alat elektronik kepada kedua anaknya. Menurut dia, alat-alat elektronik lebih sedikit manfaatnya.
“Di rumah ada tv, tapi enggak pernah disetel. Disetel cuma setahun sekali, cuma untuk nonton Hafiz Cilik aja,” katanya.
Selain menjauhkan anak-anaknya dari alat elektronik, Erwin yang juga sempat aktif di beberapa media televisi nasional itu menegaskan, ia bersama sang istri sudah bertekad tidak akan menyekolahkan anaknya ke sekolah umum.
“Saya bersama istri sudah bertekad tidak akan menyekolahkan anak kami ke sekolah umum. Biarkan mereka terus belajar Al-Quran,” katanya.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Ia beralasan, ketika dihisab nanti, yang ditanya bukan ilmu hitung, bukan ilmu bahasa, tetapi ilmu Al-Quran. Menurut dia, ilmu Al-Quran bermanfaat di dunia maupun di akhirat.
“Kami tak peduli jika nanti kembar Al tidak bisa matematika, mereka tidak bisa bahasa Inggris. Yang penting mereka berdua bisa menguasai ilmu Al-Quran,” tegasnya.
Ketika ditanyakan kepada kembar Al soal cita-citanya ketika sudah besar nanti, mereka sepakat ingin menjadi sohibul quran.
“Sohibul quran,” tegas anak yang baru berusia lima tahun itu.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Untuk bisa mengajarkan Al-Quran kepada anak, kata Erwin, tidak harus seorang yang hafiz dan hafizah. Menurut dia, cukup niatkan karena Allah, mudah mengamalkannya.
“Kalau syaratnya harus hafiz dan hafizah dulu, mungkin kami berdua sudah nyerah dari awal,” katanya.
Erwin berharap, seluruh anak-anak di Indonesia bisa menjadi penghafal Al-Quran. Salah satu usahanya dalam menyukseskan harapannya adalah dengan mendirikan lembaga An-Nashr di Ciputat, sebuah lembaga yang mengajarkan Al-Quran. (R06/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama