Tol Layang Japek Ganti Nama Jadi Sheikh Mohamed Bin Zayed

Jakarta, MINA –  Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II elevated pada Senin (12/4) resmi berganti nama menjadi Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Peresmian perubahan nama itu disiarkan secara virtual dan dihadiri oleh  Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, dan Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri, di lokasi akses masuk Jalan Layang Tol Arah Cikampek Km 10 A Jakarta – Cikampek.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam sambutannya mengatakan, latar belakang pemberian nama jalan layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed adalah penghormatan bagi Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial dan budaya dan ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.

Baca Juga:  Timnas Indonesia U-23 Jalani Latihan Perdana di Prancis

Ia mengatakan, di bidang ekonomi UEA merupakan salah satu negera dengan investasi terbesar di Indonesia khususnya di bidang infrastruktur. Sebelumnya nama Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan sebagai nama salah satu jalan tol strategis di negara penghasil minyak tersebut.

“Perlu kami sampaikan juga sebelumnya nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di Abu Dhabi pada sebuah jalan yang strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju ke arah kompleks kedutaan. Ini juga merupakan sebuah penghormatan pada bangsa Indonesia yang diberikan oleh pemerintah UEA khususnya Sheikh Mohamed Bin Zayed. Jadi, itulah latar belakang dari perubahan nama ini,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahardian dalam laporannya mengatakan, perubahan nama ini ditetapkan melalui Keputusan nomor 417 KPTSM tanggal 8 April 2021 lalu.

Baca Juga:  UIN Ar-Raniry Diharapkan Jadi Penggerak Moderasi Beragama

Hedy mengungkapkan, Jalan Tol Jakarta Cikampek  resmi panjang 36,4 kilometer, di mana konstruksinya dikerjakan sejak awal 2017 dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019 lalu.

“Dengan kepadatan lalu lintas sebesar 200 ribu kendaraan per hari, jalur ini merupakan urat nadi perekonomian Indonesia dan berada di kawasan industri dan permukiman yang berkembang pesat di timur Jakarta,” katanya.

Sementara, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Aldaheri menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia. Kerja sama antara Indonesia dan UEA mulai menuju perubahan dari kerja sama konvensional di bidang minyak, gas, dan pelabuhan menuju kerja sama di bidang baru seperti pendidikan, kesehatan, investasi, agrikultur, ritel, dan sebagainya.

Baca Juga:  Cuaca Panas, Pastikan Kebutuhan Cairan Tubuh Terpenuhi

”kami sangat bangga dan senang mendapatkan kesempatan ini, kami mengapresiasi Indonesia dan juga hubungan dua negara secara positif,” katanya. (R/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.