Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tolak Biksu Anti-Muslim, Wartawan Myanmar Ditahan

Rendi Setiawan - Kamis, 3 Agustus 2017 - 12:46 WIB

Kamis, 3 Agustus 2017 - 12:46 WIB

223 Views

Swe Win, Pemimpin Redaksi Myanmar Now. (dok. Time)

Swe Win, Pemimpin Redaksi Myanmar Now. (dok. Time)

Yangon, MINA – Kepolisian Myanmar menahan seorang wartawan pemenang penghargaan investigasi setelah dilaporkan mencemarkan nama baik Wirathu, seorang biksu yang dikenal antimuslim.

Ia ditahan di Bandara Internasional Yangon saat bersiap untuk terbang ke Bangkok.

Media-media setempat melaporkan, wartawan itu bernama Swe Win, seorang Pemimpin Redaksi Media Online Myanmar Now akan dibawa ke Penjara Mandalay di mana ia akan menjalani pemeriksaan terkait laporan dari pendukung kelompok nasionalis Buddhis yang dikenal sebagai Ma Ba Tha.

Swe Win dilaporkan setelah membagikan sebuah postingan di Facebook yang menyatakan Wirathu telah melanggar kode perilaku agama Buddha dengan membuat pernyataan yang memuji pembunuhan terhadap pengacara seorang Muslim pada 28 Januari lalu, Time melaporkannya.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Menurut majalah pekanan Frontier Myanmar, pelapor tersebut kemudian mendesak pihak berwenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap Swe Win.

Sementara DVB Myanmar melaporkan, pejabat agama Myanmar telah membebaskan Swe Win dengan alasan, kasus tersebut tidak memiliki kelebihan hukum.

Pada bulan September tahun lalu, Swe Win dianugerahi Penghargaan Kehormatan Presiden untuk investigasi terhadap pelecehan pekerja rumah tangga selama bertahun-tahun di sebuah toko penjahit di kota terbesar dan bekas ibukota negara tersebut, Yangon.

Jika dihukum karena tuduhan terhadapnya, Swe win bisa menghadapi hukuman tiga tahun penjara.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Swe Win termasuk di antara sejumlah wartawan yang dalam setahun terakhir dituduh melakukan penghinaan terhadap beberapa elit Myanmar. Dia juga merupakan wartawan keempat yang ditahan dalam waktu lebih dari satu bulan.

Menurut sejumlah laporan, kebebasan pers dan pengawas hak sudah pada tingkat mengkhawatirkan di negara itu.

Pada akhir Juni, kepolisian Myanmar menahan tujuh orang -tiga wartawan dan empat pria yang bepergian dengan mereka- di negara bagian Shan yang dilanda perang, di bawah Undang-undang Asosiasi Hukum, ketujuh orang itu diklaim memiliki hubungan dengan pemberontak bersenjata. (T/R06/R01)

 

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Internasional
Asia
Dunia Islam
Dunia Islam
Amerika