
LSM
Palestinian Return Center (PRC).(Foto: jpupdates.com)" width="300" height="201" /> Logo LSM Palestinian Return Center (PRC).(Foto: jpupdates.com)Ramallah, 6 Syawwal 1436 (MINA)/22 Juli 2015 (MINA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyetujui akreditasi sebuah organisasi LSM Palestina yang berbasis di London, Palestinian Return Centre (PRC), yang merupakan kekalahan bagi Israel karena mengklaim PRC sebagai organisasi yang “secara terbuka mempromosikan terorisme.”
PRC, yang meneliti dan memonitor isu-isu yang berkaitan dengan para pengungsi Palestina dan hak mereka untuk kembali, membantah semua tuduhan yang dibuat Israel, demikian Palestine News Network (PNN) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (22/7).
Bulan lalu, sebuah komite PBB yang bertugas mengakreditasi organisasi-organisasi non-pemerintah, merekomendasikan disetujuinya permintaan PRC itu.
Namun Israel mengeluarkan sebuah resolusi, yang disponsori Amerika Serikat, Australia dan Kanada, untuk 54 anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, guna menentang aplikasi PRC.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
Dalam pemungutan suara Senin (20/7), sebanyak 13 negara mendukung resolusi Israel, sementara 16 menentang dan 18 abstain, yang berarti resolusi kalah dan aplikasi telah disetujui.
Palestinian Return Centre (PRC), sebuah LSM berbasis di London yang berdiri sejak tahun 1966, diberikan status konsultatif khusus di Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) oleh Komite Lembaga Swadaya pada 1 Juni 2015.
PRC mendapatkan status ini melalui pemungutan suara di mana 12 negara memberikan suara mendukung, tiga menentang, dan tiga abstain.
ECOSOC merupakan salah satu komponen kunci dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengawasi masalah yang berkaitan dengan ekonomi dan pembangunan sosial.
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan
Sejak itu, para pejabat pemerintah dan organisasi masyarakat sipil Israel yang terkait telah aktif melobi anggota ECOSOC untuk membalikkan keputusan itu, berdasarkan tuduhan Israel bahwa RRC berafiliasi dengan Hamas.
Israel telah melakukan berbagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyat Palestina sejak awal menduduki kawasan tersebut.
Selama perang Israel terkini selama 51 hari di Jalur Gaza, yang berakhir pada Agustus 2014 di bawah gencatan senjata, lebih dari 2.200 warga Palestina tewas dan lebih dari 11.100 lainnya terluka.(T/R05/P2)
Baca Juga: Milisi Israel Bakar Rumah dan Kendaraan Warga Badui Palestina di Yerusalem
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel akan Tunda Pembebasan Tahanan Palestina