Tunis, MINA – Ribuan warga Tunisia menyatakan penolakannya terhadap Zionisme dan dukungannya terhadap Palestina dengan mengadakan unjuk rasa di pusat ibukota depan patung Ibnu Khaldun, menyatakan dukungannya terhadap Palestina.
Dalam pernyataannya mereka menekankan, Zionisme merupakan ancaman bagi Tunisia, dan gerakan Zionis mengendalikan semua negara Arab dalam rezim Timur Tengah.
Mereka yang tergabung dalam dua belas partai, organisasi non-pemerintah dan sebuah asosiasi Tunisia menuntut Yerusalem adalah ibukota abadi Negara Palestina.
Dalam aksi yang diinisiasi Komite Koordinasi Nasional untuk Kriminalisasi Normalisasi dengan Pendudukan Israel para demonstran mengangkat bendera Tunisia dan Palestina dengan meneriakkan dukungannya terhadap Palestina.
Pernyataan tersebut juga menambahkan pemberlakuan undang-undang normalisasi akan mendukung Palestina, rakyatnya yang menyebabkan ribuan korban luka dan ditahan.
Pernyataan itu juga menekankan keputusan pemerintah AS yang mengumumkan Yerusalem sebagai “ibukota pendukukan” dan pengalihan kedutaan AS ke sana sebagai persatuan negara yang melawan Palestina dan rakyatnya.
Tahun sebelumnya, Tunisia mengadakan kampanye yang berusaha mengumpulkan satu juta tandatangan untuk mengkriminalkan normalisasi hubungan dengan Israel.
Kampanye “Tunisia melawan normalisasi” diluncurkan sebagai tanggapan atas langkah sepihak Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan keputusan pemerintahannya untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, yang bertentangan dengan hukum internasional dan banyak resolusi PBB.
(T/P3/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)