Jakarta, 18 Ramadhan 1435/16 Juli 2014 (MINA) – Tim Pengacara Muslim (TPM) dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Rabu siang mendatangi Kedutaan Mesir untuk menyampaikan surat yang ditujukan kepada Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi.
“Kami menyampaikan surat ke Al-Sisi, Presiden Mesir sekarang, supaya relawan dan bantuan-bantuan dari Indonesia diberi kemudahan. Intinya itu,” kata Ketua TPM Ahmad Michdan kepada MINA saat mendatangi Kedutaan Besar Mesir di Jakarta.
Ahmad mengatakan, respon bantuan dari masyarakat Indonesia sangat luar biasa sehingga mereka berinisiatif meminta bantuan Duta Besar Mesir di Indonesia untuk membantu memberi kemudahan bagi relawan dan bantuan asal Indonesia bisa masuk melalui perbatasan Rafah ke Gaza.
“Yang menjadi prioritas utama saat ini adalah bantuan-bantuan kemanusiaan. Makanya kami mengirim surat kepada Presiden Mesir melalui Dubes,” kata Ahmad yang datang bersama pengacara dari MER-C, Mochamad Ridwan Thalib, serta beberapa perwakilan ormas Islam.
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga
Rombongan diterima oleh Konsul karena Duta Besar Mesir sedang berada di negaranya, di mana pihak kedutaan akan menyampaikan surat tersebut kepada Al-Sisi, namun mereka tidak bisa memberi jawaban saat itu juga.
Beberapa hari yang lalu, Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi mengimbau semua relawan dari Indonesia untuk sementara mengurungkan niat ke Jalur Gaza akibat kondisi keamanan dan sulitnya izin masuk ke wilayah bergolak itu.
“Para relawan Indonesia hendaknya tidak berkunjung ke Gaza dalam kondisi saat ini,” kata Dubes Nurfaizi di Kairo, Jumat (11/7), Antara News melaporkan.
Menurut Dubes Nurfaizi, dalam kondisi saat ini pintu perbatasan Rafah, yang menghubungkan Mesir dan Jalur Gaza, ditutup oleh Badan Sandi Negara Mesir (General Intelligence Service/GIS), dan tidak ada warga yang diizinkan untuk masuk ke Gaza.
Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas
“Dubes kita di Mesir sudah mengeluarkan statement agar relawan dari Indonesia tidak usah masuk. Tapi kita lihat di media Indonesia bahwa animo masyarakat Indonesia sangat luar biasa. Oleh karena itu, ini jangan disia-siakan. Kita meminta agar bantuan dari Indonesia bisa difasilitasi oleh Mesir yang mempunyai akses fasilitas untuk bisa masuk ke Gaza,” ujar Ahmad.
Saat ini, sebuah rumah sakit milik rakyat Indonesia sudah selesai dibangun di Jalur Gaza. Namun belum bisa dioperasikan karena belum memiliki peralatan kesehatan.
Tingginya donasi dari rakyat Indonesia melalui MER-C sebagai lembaga kemanusiaan yang memprakarsai Rumah Sakit Indonesia, membuat adanya kemungkinan pembelian alat kesehatan bisa dilakukan lebih cepat, sehingga rumah sakit bisa beroperasi dengan peralatan yang diprioritaskan. (L/P09/P04)
Mi’raj Islamic News Agency (MNA)
Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III