Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump Klaim Serangan Israel Tak Pengaruhi Gencatan Senjata Gaza

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 35 detik yang lalu

35 detik yang lalu

0 Views

Presiden AS Donald Trump. (Foto: X / @ELonMuskNewssX)

Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Rabu (29/10) “tidak ada yang akan membahayakan” kesepakatan gencatan senjata Gaza, meskipun ada gelombang baru serangan Israel.

Berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One dalam perjalanannya ke Korea Selatan dari Jepang, Trump mengatakan ia telah mendengar tentang serangan terbaru “beberapa waktu yang lalu,” yang katanya menyusul tewasnya seorang tentara Israel.

“Israel membalas, dan mereka seharusnya membalas ketika itu terjadi,” katanya.

Ketika ditanya apakah serangan tersebut dapat membahayakan gencatan senjata di Gaza, ia menjawab: “Tidak ada yang akan membahayakan.”

Baca Juga: Israel Dinilai Tidak Berniat Damai, Turki Kecam Keras

“Hamas adalah bagian yang sangat kecil dari perdamaian di Timur Tengah. Mereka mengatakan akan baik-baik saja, dan jika mereka baik-baik saja, mereka akan senang, dan jika mereka tidak setuju, mereka akan dibubarkan,” katanya.

“Banyak negara yang bersedia melakukan itu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa bahkan Jepang hari ini menyatakan keinginan mereka untuk terlibat di Timur Tengah dalam pertemuan di Tokyo.

Trump juga mengatakan proses gencatan senjata sedang berjalan, menambahkan: “Kita memasuki fase kedua,” merujuk pada tahap selanjutnya dari rencana 20 poinnya untuk Gaza.

Menurut wartawan Anadolu, serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi Shati di sebelah barat Kota Gaza, sementara tembakan artileri menargetkan wilayah timur Deir al-Balah di Gaza tengah. Rudal juga menghantam di sekitar Kompleks Medis Shifa di Kota Gaza.

Baca Juga: Kepala Rabbi Ancam Yahudi Ultra-Ortodoks akan Tinggalkan Israel Jika Dipaksa Gabung Militer

Gencatan senjata resmi berlaku pada 10 Oktober. Fase pertama kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.

Israel telah menewaskan lebih dari 68.500 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 170.000 lainnya dalam serangan di Gaza sejak Oktober 2023. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Qatar Kecam Pelanggaran RSF Sudan dalam Serangan di Darfur Selatan

Rekomendasi untuk Anda